Ajarkan Puisi 'Surga yang Hilang', Dosen Ini Dituduh Pemuja Setan

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 23 Agustus 2017 | 12:13 WIB
Ajarkan Puisi 'Surga yang Hilang', Dosen Ini Dituduh Pemuja Setan
Figur Baphomet yang disembah kelompok Gereja Setan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perempuan profesor Sastra Inggris di Suez University, Mesir, Dr Mona Prince, dituduh sebagai pemuja setan hanya gara-gara membahas buku "Paradise Lost" kepada mahasiswanya.

Akibatnya, seperti dilansir Telegraph, Selasa (22/8/2017), Mona diskors oleh rektorat universitas tersebut sejak Februari 2017.

Buku "Paradise Lost" merupakan kumpulan puisi epik karya penyair Inggris abad ke-17, John Milton. Dalam buku tersebut, Milton mengambil tema dekonstruktif yang kontroversial, yakni Iblis atau Lusifer sebagai sosok yang berkeinginan untuk "meluruskan" perilaku serta keimanan manusia.

Sanksi terhadap Mona sendiri diberikan rektorat, setelah mereka menggelar investigasi dan menguatkan tuduhan bahwa sang profesor mengajarkan ilmu sesat kepada mahasiswa.

Baca Juga: Wajah Donald Trump Dicetak jadi Pil Ekstasi

Dalam dokumen hasil investasi tersebut, rektorat universitas itu menyebut Mona menyebarkan paham, "Penindasan terhadap persona Tuhan, menyerukan pemujaan terhadap Setan, menolak takdir Tuhan agar bisa mengagungkan otoritas manusia terhadap nasib sendiri."

Mereka juga menskors Mona karena dianggap bertentangan dengan norma sosial Mesir, yang mengadopsi kebudayaan serta hukum Islam. "Dia menyebar aksi anarkistis berkedok analisis tekstual sastra."

Bahkan, pihak rektorat juga memberikan hasil investigasi itu kepada kantor kejaksaan setempat agar memungkinkan Mona dituntut secara hukum dan dipenjara.

Mona telah membantah dirinya merupakan pemuja setan, dan menolak tuduhan menghasut mahasiswa untuk mengingkari agamanya masing-masing.

Baca Juga: Selain 'Bendera Terbalik', Polisi Ini Juga Bikin Geger SEA Games

"Sejak memutuskan buku 'Paradise Lost' harus diajarkan di kelas, aku sudah menjelaskan kepada rektorat maupun mahasiswa bahwa kita tak bakal membahas persoalan agama," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI