Nyawa Anak di Sini Murah, Sering Jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri

Rabu, 23 Agustus 2017 | 07:01 WIB
Nyawa Anak di Sini Murah, Sering Jadi 'Pengantin' Bom Bunuh Diri
Ilustrasi pelaku bom bunuh diri. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedikitnya 83 anak telah dikerahkan sebagai 'bom manusia' oleh kelompok radikal Boko Haram di wilayah timur laut Nigeria antara Januari dan Agustus 2017. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan 2016 pada periode yang sama.

Jumlah itu dikeluarkan badan dunia untuk mengurusi anak-anak, UNICEF, Selasa (22/8/2018).

Dari jumlah itu, paling banyak yang menjadi korban adalah anak-anak perempuan. Ada 55 korban anak perempuan, dan 27 anak lelaki. Rata-rata mereka juga di usia 15 tahun.

"UNICEF sangat prihatin dengan peningkatan yang mengerikan dalam penggunaan anak-anak yang kejam dan diperhitungkan, terutama anak perempuan, sebagai bom manusia di Nigeria," demikian pernyataan UNICERF.

Baca Juga: Korut: Bom Nuklir Kami Bukan Ancaman untuk Dunia, Cuma AS

Tren tersebut memperburuk penderitaan anak-anak dalam pemberontakan di tahun kedelapan. Anak-anak yang digunakan sebagai 'bom manusia' adalah korban, bukan pelaku kejahatan tersebut.

"Penggunaan anak-anak dalam serangan semacam itu memiliki dampak lebih jauh untuk menimbulkan kecurigaan dan ketakutan terhadap anak-anak yang telah dibebaskan.".

"Akibatnya, banyak anak yang berhasil melepaskan diri dari penolakan penahanan saat mereka mencoba untuk bergabung kembali ke dalam komunitas mereka, itu menambah penderitaan mereka."

Sebanyak 1,7 juta orang terancam kelompok radikal di sana. Mereka kekurangan gizi dan kelaparan meningkat. Sebanyak 450.000 anak berisiko malnutrisi. (Anadolu)

Baca Juga: Eksperimen Keledai Jadi 'Pengantin' Bom, 3 Anggota ISIS Tewas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI