Suara.com - Kegiatan perkuliahan di Mindanao State University kembali dibuka mulai, Selasa (22/8/2018). Sementara perang antara militer Filipina melawan kelompok ISIS terus berlanjut.
Semester baru dimulai di Kota Marawi. Perkuliahan dihiasi kerusakan beberapa bangunan akibat pertempuran.
Beberapa jam sebelum kelas dibuka di kampus Universitas Negeri Mindanao (MSU), dua tentara terluka dalam baku tembak dengan kelompok teroris kelompok Maute yang masih bertahan di satu bagian kota.
Tiga bulan pertempuran di Marawi, ibukota provinsi Lanao del Sur, telah membuat kota ini reruntuhan dan suara tembakan dan ledakan masih merembes ke udara.
Baca Juga: Eksperimen Keledai Jadi 'Pengantin' Bom, 3 Anggota ISIS Tewas
Presiden MSU, Macaayong mengatakan perkuliahan tersebut sudah dilanjutkan sejak 7 Agustus. Namun telah ditunda atas saran militer tersebut. Sekitar 300 tentara menjaga perimeter kampus di tengah kekhawatiran teroris dapat menargetkan siswa universitas.
"Kembali ke MSU adalah tindakan terbaik untuk melawan terorisme," komentar salah satu mahasiswa.
Lebih dari 700 orang yang kebanyakan teroris, terbunuh sejak pertempuran meletus pada 23 Mei 2017. Lebih dari 200.000 orang mengungsi.
Selasa pagi, tembakan baru bisa terdengar dari Marantao, sebuah kota di sebelah barat MSU.
Kapten Jo-Ann Petinglay, juru bicara militer Filipina untuk Pasukan Tugas Bersama Marawi, mengatakan penembakan tersebut berakhir sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat. Namun berlangsung dalam jarak 3 km (2 mil) dari kampus tersebut.
Baca Juga: ISIS Klaim Dalangi Serangan Teror di Barcelona
Sekitar 8.000 mahasiswa tinggal di kampus. Sekitar 600 mahasiswa dan staf universitas disekap 24 km (15 mil) di bawah pengawalan militer dari Iligan City ke kampus MSU. (Anadolu)