Trump dan Keluarga Sering Jalan-jalan, Secret Service Bangkrut

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 22 Agustus 2017 | 10:40 WIB
Trump dan Keluarga Sering Jalan-jalan, Secret Service Bangkrut
Donald Trump[shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat, Secret Service, menghadapi situasi krisis keuangan sejak Donald Trump naik ke tampuk kekuasaan. Bahkan, mereka terancam tak bisa membayar gaji dan uang lembur para agen untuk sisa tahun 2017.

Pasalnya, seperti dilansir Times of Israel, Selasa (22/8/2017), Trump dan keluarga besarnya kerapkali melakukan perjalanan ke banyak wilayah sehingga Secret Service harus mengeluarkan dana terlampau besar untuk membiayai petugasnya.

Kepala Secret Service Randloph 'Tex'Ailes, kepada USA Today, mengatakan pihaknya dipastikan harus mengeluarkan dana melebihi plafon anggaran untuk membiayai 1.000 agennya sepanjang tahun 2017.

Baca Juga: Luapkan Amarah, Kuli Bangunan 'Selfie' di Mobil Bos First Travel

Ia mengatakan, membengkaknya dana itu bukan hanya untuk membayar gaji para agen, tapi juga memberikan upah lembur akibat meningkatnya jam kerja pada era Trump.

Para agen, kata dia, terpaksa lembur karena Trump kerapkali berkunjung ke banyak wilayah untuk mengawasi properti miliknya. Begitu juga keluarga Trump yang terbilang banyak, juga menuntut untuk dilindungi Secret Service.

Itu belum ditambah dengan rencana pertemuan 150 kepala negara dalam sidang Majelis Umum PBB di New York, September 2017 sehingga menambah beban kerja mereka.

“Setiap pekan, presiden mengunjungi rumah-rumahnya di Florida, Virginia, atau New Jersey. Anak-anak presiden yang melakukan perjalanan bisnis atau liburan juga dilindungi, sehingga biayanya besar,” tuturnya.

Pada era Trump, Ailes mengungkapkan Secret Service harus melindungi total 42 pejabat—18 di antaranya adalah keluarga—Trump.

Baca Juga: Jumlah Siswa KJP Membeludak, Djarot Bantah Kemiskinan Naik

Agar tetap bisa membayar gaji, uang lembur, maupun biaya operasional pengamanan, Alies mengakui tengah bernegosiasi dengan anggota parlemen untuk menaikkan dana anggaran mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI