Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong akan berkunjung ke Indonesia pada 22-24 Agustus mendatang. Dalam kunjungannya ini, Nguyen akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Beberapa pihak berspekulasi dengan kunjungan pimpinan partai Komunis Vietnam tersebut. Pasalnya masih ada yang phobia dengan partai yang berbau Komunis.
Terkait hal itu, Juru Bicara Presiden Johan Budi SP mengatakan tak ada yang perlu diklarifikasi mengenai kunjungan tersebut. Sebab kunjungan itu hal biasa.
"Itu kan kunjungan biasa yang dilakukan oleh setiap negara kepada satu negara. Di sebuah negara itu kan ada partai tertentu mayoritas, seperti di Indonesia dulu ada Golkar zaman Orde Baru. Kan hal biasa Golkar kemana," kata Johan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/8/2017).
Baca Juga: Luhut Kagum Anak Jokowi Tak Mau Terlibat Proyek Pemerintah
Menurut dia, kunjungan pimpinan partai negara Komunis tak hanya terjadi pada Pemerintahan Jokowi saja. Di era pemerintahan sebelumnya juga pernah terjadi.
"Ini tak hanya terjadi era Pak Jokowi, sebelumnya ada petinggi partai datang. Lalu apa yang dipersoalkan saya juga nggak tahu," ujar dia.
Dia menambahkan, pemerintah Indonesia terbuka dengan negara mana pun, termasuk dengan negara-negara Komunis. Tak ada yang perlu di khawatirkan secara berlebihan, sebab dalam pergaulan internasional hal itu biasa.
"Apa kita nggak boleh berhubungan dengan negara komunis? Kan boleh, seperti dengan China. Hal itu bisa saja dalamm pergaulan internasional. Partai Golkar atau partai lain di Indonesia berkunjung ke luar biasa saja," tutur dia.
Baca Juga: Jokowi Tunda Peluncuran Paket Kebijakan Ekonomi Jilid XVI
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan menerima kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam pada Kamis (24/8/2017) mendatang.