Djarot Bolehkan Kawasan Sekolah Buat Potong Hewan Kurban

Senin, 21 Agustus 2017 | 11:11 WIB
Djarot Bolehkan Kawasan Sekolah Buat Potong Hewan Kurban
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat berkali-kali menyampaikan bahwa penjual hewan kurban dilarang menempati trotoar karena area tersebut bukan pada tempatnya.Selain mengganggu pejalan kaki, juga bisa memicu kemacetan arus lalu lintas.

"Kan sudah dari dulu nggak boleh. Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan untuk berjualan, bukan untuk tempat parkir," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin (21/8/2017).

Djarot telah menginstruksikan wali kota dan camat untuk menyediakan tempat khusus pedagang hewan kurban di wilayah masing-masing.

"Kami sudah sampaikan kepada wali kota, terutama Jakarta Pusat, ya untuk para camat di lingkungan itu untuk mensterilkan, untuk itu mereka harus berikan alternatif jualannya di mana," kata Djarot.

Djarot tidak mempermasalahkan area kosong di sekitar sekolah untuk sementara dipakai sebagai tempat pemotongan hewan kurban saat pelaksanaan Hari Raya Idul Adha nanti. Tetapi dengan catatan, limbahnya dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan pencemaran.

"Yang tidak boleh itu di jalan, kemudian di trotoar, karena tahun lalu saya masih melihat ada pemotongan hewan di trotoar, jadi trotoar itu diambil batanya, atasnya untuk menyembelih hewan kurban," kata dia.

Kendati perlu ketegasan untuk menertibkan pedagang di trotoar, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede tetap mewanti-wanti petugas Satuan Polisi Pamong Praja jangan langsung mengangkut dagangan mereka. Tetapi lebih dulu melakukan usaha persuasif.

"Kita sudah sosialisasikan pada mereka, nanti ada kesepakatan untuk mencari tempat. Ya sekarang masih ada (yang dagang di trotoar)," ujar Mangara di gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).

Mangara berharap cara persuasif berhasil menyadarkan mereka.

"Mudah-mudahan pendekatan tahun ini bukan penertiban. Tapi kita cari kebersamaan yang bisa disepakati bersama," kata dia.

Mangara mengatakan pemerintah berupaya mencarikan tempat untuk dagang hewan, salah satunya di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI