Suara.com - Aung Ko Htwe ditangkap polisi Myanmar dan dipenjara karena mengaku pernah diculik tentara dan dilatih perang. Karena pengakuan itu, dia ditangkap, Sabtu (19/8/2017) kemarin.
Aung Ko Htwe, penduduk Desa Kalaware, Yangon mengaku diculik oleh militer Myanmar pada tahun 2005. Saat itu dia masih remaja. Pengakuan itu dia sampaikan ke Burma Radio Free Asia (RFA).
Htwe diculik oleh seorang sersan tentara Myanmar di Yangon. Dia dijual ke seorang tentara lain yang membawanya ke sebuah pusat perekrutan di wilayah Mandalay tengah.
Di pusat pelatihan, para tentara anak itu mempunyai aturan ketat. Dalam pengakuan Htwe, ada dua tentara anak yang dihukum mati tahun 2007. Mereka dituduh melakukan kriminal dengan melakuakn pembunan dan melarikan diri dari kamp militer di Shan. Namun hukuman itu diringankan menjadi 10 tahun penjara.
Baca Juga: Myanmar Dilanda Wabah Flu Babi, 23 Orang Meninggal
Kakak Htwe, Nay Zar Tun menjelaskan adiknya ditangkap Jumat lalu.
"Dia ditangkap pada hari Jumat, beberapa hari setelah cerita tentang hidupnya diterbitkan oleh RFA," Nay Zar Tun.
Htwe ditangkap karena dinilai menyinggung salah satu petinggi militer, Letnan Kolonel Myo Myint Aung dari Komando Militer Yangon. Htwe diancam hukuman dua tahun penjara.
Seorang petugas polisi mengkonfirmasi bahwa Aung Ko Htwe ditangkap di Kotapraja Dagon Seikkan, wilayah Yangon. Dia dikirim ke Penjara Insein.
"Pengadilan pertama akan dilakukan 1 September," kata petugas tersebut tanpa menyebut nama.
Baca Juga: Akun Biksu Anti-Islam Myanmar Diblokir Facebook
Pengungkapan kasus penculikan tentara anak ini yang pertama di Myanmar. Bahkan PBB baru mendapatkan laporan ini.
Sebelumnya, Militer Myanmar pernah mengaku menarik 849 anak-anak di bawah umur dari karier tentara. Bahkan militer mengklaim menghuum 439 tentara yang terlibat dalam kasus itu. (Anadolu)