Bentrok! Ratusan Go-Jek Merusak Taksi Konvensional

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 21 Agustus 2017 | 00:28 WIB
Bentrok! Ratusan Go-Jek Merusak Taksi Konvensional
Ilustrasi armada Go-Jek. [Go-jek.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seratusan pengendara transportasi online sepeda motor Go-Jek di Pekanbaru mengamuk dengan mengejar dan merusak sejumlah mobil taksi konvensional di Simpang Mal SKA, Pekanbaru, Minggu malam (20/8/2017).

"Saya dari menumpang taksi teman lalu dikejarnya. Setelah saya turun, saya lihat mobil taksinya juga sudah rusak. Dihancurkan orang ramai," kata seorang sopir taksi konvensional, Januar (53).

Kejadian bentrokan usai Magrib itu, terlihat pengemudi Go-Jek yang melampiaskan kemarahannya kepada taksi konvensional. Mereka memukul taksi dengan helm dan tangan hingga ada mobil taksi yang mengalami kerusakan.

Aksi tersebut membuat suasana ricuh di persimpangan tersebut. Petugas polisi lalu lintas yang ada di sekitarnya tidak bisa menghentikan aksi sekitar lima mobil taksi menjadi sasaran amukan massa.

Baca Juga: Siapkan Dana Rp1 Miliar, GO-JEK Wujudkan Mimpi Veteran

Salah seorang sopir taksi yang menjadi korban amukan, berhasil diamankan di pos polisi persimpangan tersebut. Dia mengalami luka di sekitar wajahnya, sehingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait asal muasal keributan tersebut.

Sekitar pukul 19,30 WIB, suasana tidak memanas lagi dan polisi berjaga di lokasi, sedangkan para pengendara Go-Jek membubarkan diri dengan berkonvoi.

Menurut warga sekitar, diduga awalnya ada pengendara Go-Jek yang terlibat perselisihan dengan para sopir taksi konvensional. Setelah itu, ramai-ramai datang pengemudi Gojek dan melampiaskan amarah hingga beberapa sopir taksi lari meninggalkan mobilnya.

Persoalan lainnya juga diduga karena aksi "sweeping" yang dilakukan oleh pengendara taksi konvensional. Apalagi ada spanduk dari Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru bahwa transportasi berbasis aplikasi dilarang beroperasi di kota bertuah tersebut. [Antara]

Baca Juga: Rudiantara: Setelah Go-Jek, Indonesia Segera Punya Unicorn Kedua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI