Suara.com - Pasukan keamanan Irak melakukan serangan untuk merebut kembali kota Tal Afar. Menurut Perdana Menteri Haider al-Abadi, aksi ini mendapat dukungan Amerika Serikat untuk mengalahkan pegaris keras.
"Anda menyerah atau tewas," kata Abadi dalam pidato di televisi, yang mengumumkan serangan tersebut, yang ditujukan kepada pegaris keras itu.
Kubu lama pemberontak garis keras, Tal Afar, 80 km barat Mosul, terputus dari wilayah lain, yang dikuasai Isis pada Juni lalu. Kota itu dikepung pasukan pemerintah Irak dan relawan Syiah di selatan serta pejuang Peshmerga Kurdi di utara.
Menurut komandan militer Amerika Serikat dan Irak, sekitar 2.000 petempur tetap berada di kota tersebut.
Baca Juga: Firaun Mesir Diperkirakan sebagai Raksasa Tertua dalam Sejarah
Kelompok Isis, yang memproklamirkan "kekhalifahan" kelompoknya, secara efektif kalah bulan lalu, ketika pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat berhasil mengambilalih ibu kota militan di Irak, Mosul, setelah sebuah kampanye sembilan bulan.
Sebelumnya, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi pada Selasa (15/8) berjanji akan membebaskan "setiap inci" tanah Irak dari Isis. Dia juga menegaskan pasukan Irak sedang mempersiapkan serangan baru.
"Kami takkan meninggalkan satu inci pun tanah Irak di tangan pelaku teror Daesh (Isis)," kata Al-Abadi.
Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenata Irak. [Antara]
Baca Juga: Begini Cara Tentara Irak Balas Dendam ke Tahanan ISIS