"Dia memang model anak zaman sekarang yang serba ingin tahu," komentar Li yang kali ini duduknya bergeser sehingga diapit oleh Da dan Chen di depan panggung gembira tersebut.
Li dan Chen bergantian menceritakan tentang Indonesia, mulai dari negara dengan beribu pulau hingga beragam suku dan budaya.
Tidak sedikit orang seperti Da, Li, dan Yan, yang mencintai Indonesia meskipun tidak dilahirkan di Bumi Nusantara.
Hubungan pertalian darah telah membawa mereka menjadi bagian penting dalam keindonesiaan di luar negeri.
Baca Juga: Maroko Heboh, 15 Bocah Kena Rabies karena Perkosa Keledai
Peringatan Hari Kemerdekaan RI di Beijing bukan sekadar upacara dan kegiatan berbau seremonial belaka, melainkan menjadi perekat persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinnekaan.
Oleh sebab itu, mereka, baik WNI, warga negara China yang pernah tinggal di Indonesia, maupun diaspora Indonesia lainnya, rela antre selama dua jam sebelum pintu gerbang KBRI Beijing dibuka tepat pada pukul 08.00 waktu setempat (07.00 WIB) agar bisa mengikuti upacara 17 Agustus.
Bahkan saat upacara berlangsung pun, masih ada beberapa orang yang berdiri dalam antrean karena pintu gerbang dibuka kembali seusai upacara.
Dalam kesempatan itu, mereka juga disuguhi aneka makanan khas Nusantara dan berbagai bingkisan serta hadiah menarik yang disediakan beberapa perusahaan dari Indonesia, seperti Garuda Indonesia, Indofood, Mayora, dan Papatonk.
"Hari ini kita berkumpul tidak hanya memperingati Detik-Detik Proklamasi, melainkan juga menjalin tali silaturahmi antar-WNI perantauan, antara 'huaqiao' (WNI keturunan Tionghoa), dan pencinta Indonesia lainnya di Tiongkok," kata Dubes RI untuk China Soegeng Rahardjo ditemui seusai memimpin upacara.
Baca Juga: 'ShameOnYouMalaysia' Populer di Twitter, Warga Malaysia Murka