Sebagaian sopir bus Metromini 69 jurusan Ciledug-Blok M mengeluh dan merasakan pendapatan mereka turun drastis setelah Transjakarta koridor 13 rute Ciledug-Tendean dioperasikan Pemerintah Provinsi Jakarta.
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab keluhan tersebut. Dia menjelaskan, ke depannya seluruh transportasi umum di Ibu Kota akan terintegrasi.
"Itu supaya semakin nyaman dan cepat karena kita akan dorong supaya warga gunakan trasnportasi publik yang baik," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2017).
Menurut Djarot sopir Metromini bisa melakukan kerja sama dengan PT. Transportasi Jakarta untuk menjadi bus feeder atau pengumpan dengan sistem rupiah per-kilometer.
Baca Juga: Djarot Ingin Metromini Lenyap dari Jakarta pada 2018
"Supaya mereka bergabung dengan misalnya terintegrasi dan bisa menjadi feeder bus untuk Transjakarta koridor 13. Utamanya yang masuk ke dalam-dalam (jalan perumahan)," kata Djarot.
Tapi, Djarot meminta seluruh kendaraan yang lama itu harus diganti dengan yang baru atau seperti Minitrans. Hal ini untuk memberikan rasa aman dan nayam penumpang.
"Itu agar dia bisa masuk digang-gang jalan sempit. Maka terintegrasi sistem yang ada dengan koridor 13," kata dia.
Koridor 13 Transjakarta resmi dibuka pemerintah DKI pada Rabu (16/8/2017). Sehari setelah diresmikan, Djarot mengatakan banyak masyarakat yang berminat menggunakan transportasi itu dikarenakan dapat memangkas jarak tempuh lantaran memiliki jalur sendiri.
"Karena berdasarkan evaluasi, ini memang banyak penumpang koridor 13. Ini kita coba 17 Agustus kemarin hampir 10 ribu penumpang. Makanya kami akan imbau pemilik metromini 69 bisa gabung," kata Djarot.
Baca Juga: Gara-gara Ini, Gisel Wajib Hibur Penumpang Metromini
Menurut Djarot, Metromini lama tidak akan bisa bersaing dengan Transjakarta. Untuk itu, tawaran ini disampaikan dengan harapan banyak sopir dan kernet bus bergabung.