Surat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Indah Gantung Diri

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 18 Agustus 2017 | 06:45 WIB
Surat Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Indah Gantung Diri
Surat Indah Fauziah Siregar, sebelum dirinya memutuskan gantung diri. [Tribratanews/Humas Polda Sumut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indah Fauziah Siregar, gadis berusia 18 tahun, mengakhiri hidupnya secara tragis karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Indah gantung diri di sebuah toilet karaoke tempatnya bekerja.

Indah ditemukan tewas tergantung di ruang karaoke yang berada di Jalan By Pass, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Selasa (15/8/2017).

Perempuan itu sendiri merupakan warga Panompuan Julu, Desa Panompuan Kecamatan Angkola Julu Kabupaten Tapanuli Selatan.

Baca Juga: Pascateror Barcelona, Spanyol Perketat Keamanan

Saat ditemukan, korban sudah tergantung di kamar mandi salah satu ruangan tempat karaoke Arwana, dengan kondisi leher terikat kain. Korban memakai atasan tanktop berwarna hitan dan putih serta baju lengan pendek berwarna abu-abu.

Sebelum bunuh diri, Indah ternyata meninggalkan sepucuk surat ungkapan perasaan kepada pacarnya yaitu Rahmat Butar-Butar.

Dalam surat tersebut, Indah menulis, bahwa dia sangat mencintai kekasihnya, namun Rahmat tidak mencintainya setulus hati.

Selain itu, Indah juga mengungkapkan, dia nekat bunuh diri sebagai bukti cintanya kepada Rahmat. Dalam surat itu juga Indah menulis betapa selalu bahagia di samping Rahmat, meski kekasihnya itu tidak pernah mengerti.

“Sebelum bunuh diri, ternyata dia menulis surat ungkapan perasaannya,” ujar Kasat Reskrim Polres Kota Padangsidimpuan Ajun Komisaris Zul Effendi, seperti dilansir laman berita Polri, Tribratanews.com, Kamis (17/8).

Baca Juga: Manchester United Siapkan Kursi Pelatih untuk Ibrahimovic

Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, ternyata Rahmat diduga kuat sebagai pacar korban, karena di dalam surat yang ditulis itu, Indah menyebut nama Rahmat Butar-Butar.

Hingga kekinian, kata dia, pihak kepolisian sudah memanggil delapan orang saksi, satu di antaranya atas nama Rahmat Butar-Butar.

“Kami masih menyelidiki motif lain peristiwa ini, karena berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ternyata Rahmat dan korban sempat bertengkar sebelum kejadian. Namun, sampai saat ini, motif pertengkaran belum diketahui,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI