Suara.com - Partai Gerindra mengapresiasi peristiwa pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di acara peringatan HUT RI yang berlangsung di Istana Merdeka, hari ini. Keduanya diundang Presiden Joko Widodo sebagai mantan presiden.
"Para mantan presiden dan presiden yang di antaranya ada yang susah kumpul, sekarang bisa kumpul bersama Itu pelajaran dan teladan yang bagus untuk bangsa," kata Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid kepada Suara.com, Kamis (17/8/2018).
Sodik berharap pertemuan dua tokoh ini memberikan contoh kepada rakyat tentang kedewasaan berpolitik.
"Harapannya makin dewasa tampil sebagai tokoh dan bapak/ibu bangsa. Dengan kedewasaan para mantan presiden/tokoh dalam berperilaku maka rakyat akan makin dewasa," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR.
Momen tahunan seperti upacara peringatan HUT RI seperti ini tidak pernah menjadi ajang silaturahmi antar keduanya. Sepuluh tahun Yudhoyono menjabat sebagai Presiden, Megawati tidak pernah hadir dalam upacara di Istana.
Begitupun dengan Yudhoyono yang selama dua tahun belakangan ini tidak hadir dalam upacara peringatan HUT RI di Istana atas undangan Presiden Jokowi.
Pertemuan terakhir kedua tokoh terjadi pada momen duka. Ketika suami Megawati, Taufiq Kiemas, meninggal dunia pada tahun 2013. Yudhoyono yang ketika itu menjabat Presiden, memimpin upacara penghormatan terakhir kepada Taufiq.