Novel Disebut Tak Kooperatif Saat Diperiksa di Singapura

Kamis, 17 Agustus 2017 | 13:30 WIB
Novel Disebut Tak Kooperatif Saat Diperiksa di Singapura
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penyidik Polri telah memeriksa Novel Baswedan terkait kasus penyiraman air keras di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Senin (14/8/2017). Namun, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dianggap kurang kooperatif saat dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan maksud Novel dianggap tak kooperatif karena tak mau membeberkan soal pernyataanya yang telah disampaikan kepada sejumlah media massa.

"Kalau ditanya yang dia (Novel) omong di TV, di media dia nggak mau, nanti saja. Belum waktunya gitu," kata Argo saat dihubungi, Kamis (17/8/2017).

Baca Juga: Novel Baswedan Jalani Operasi Mata Hari Ini

Penyidik tak mendapakan informasi dari Novel, perihal nama-nama Jenderal yang disebut-sebut terlibat dalam insiden penyiraman air keras yang menimpanya.

"Makanya saya sampaikan itu isu atau fakta hukum gitu," kata Argo

Argo menyampaikan, Novel masih merahasiakan sejumlah informasi yang dianggap masih berhubungan dengan kasusnya, termasuk nama-nama petinggi Polri yang dianggap menjadi dalang di balik kasusnya.

Novel, kata Argo baru mau membeberkan soal dugaan keterlibatan jenderal apabila penyidin Polri telah menangkap pelaku misterius yang telah menyerang dirinya.

"Ngga ada, nanti aja katanya," kata dia

Baca Juga: Novel Baswedan: Saya Tak Khawatirkan Keluarga, Allah Menjaganya

Saat diperiksa penyidik Polri di Singapura, Novel diminta menjelaskan sebelum dirinya mengalami insiden penyerangan air keras pelaku misterius pada Selasa (11/4/2017).

Kepada tim penyidik Polri, Novel juga tak mengetahui secara pasti ciri-ciri dari pelaku misterius yang telah menyerangnya.

Penyidik Polri juga turut menanyakan pernyataan Novel yang telah disampaikan kepada media massa.

Namun, Novel tak mau membeberkan bukti-bukti sesuai pernyataannya di media sebelum polisi berhasil menangkap pelaku penyerangan.

Novel juga tak mau membeberkan nama Jenderal yang disebut-sebut terlibat dalam kasusnya. Penyidik utama KPK itu baru akan mengungkap nama Jenderal dan bukti-bukti lainnya jika polisi telah menangkap pelaku yang menyiramkan air keras ke wajahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI