Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan meresmikan jalan layang Simpang Susun Semanggi, Kamis (17/8/2017), sekitar pukul 19.00 WIB.
Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan infrastruktur penunjang, seperti rambu lalu lintas, sudah siap.
"Kita mah kalau terkait operasionalnya sudah siap semua kemarin," ujar Andri di lapangan eks. IRTI Monas, Jakarta Pusat.
Sebelum diresmikan, pemerintah Jakarta telah melakukan open traffic Simpang Susun Semanggi pada Jumat (28/7/2017) malam.
Proyek ini dikerjakan PT. Wijaya Karya. Pengerjaannya dibiayai dari dana kompensasi pelampauan koefisien lantai bangunan PT. Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company. Adapun nilai pembangunannya sekitar Rp360 miliar.
Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah mengatakan infrastruktur penunjang, seperti rambu lalu lintas, sudah siap.
"Kita mah kalau terkait operasionalnya sudah siap semua kemarin," ujar Andri di lapangan eks. IRTI Monas, Jakarta Pusat.
Sebelum diresmikan, pemerintah Jakarta telah melakukan open traffic Simpang Susun Semanggi pada Jumat (28/7/2017) malam.
Proyek ini dikerjakan PT. Wijaya Karya. Pengerjaannya dibiayai dari dana kompensasi pelampauan koefisien lantai bangunan PT. Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company. Adapun nilai pembangunannya sekitar Rp360 miliar.
Yang mencoret, tangkap!
Pelaksana harian Gubernur Jakarta Saefullah memerintahkan agar orang yang mencoret-coret dinding Simpang Susun Semanggi ditangkap.
"Yang nyoret pasti nakal. Barang baru jadi udah dicoret. Awasi masyarakat, tangkap saja dia," ujar Saefullah di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).
Grafiti yang menjadi sorotan pemerintah tersebut dibuat sepanjang sekitar dua meter dan setinggi sekitar satu meter di dinding Simpang Susun Semanggi. Saat ini, gambar sudah dihapus.
"Kalau dicoret ya kita hapus lagi, dicoret lagi, kita hapus lagi, ya main banyak-banyak cat, gitu saja, yang nyoret sama kita banyakan siapa catnya," katanya.
Selain menempatkan petugas, pemerintah juga akan memasang kamera pengawas yang terkoneksi dengan Jakarta Smart City di sekitar Simpang Susun Semanggi.
"Ya orang lighting-nya saja kita berbasis web, kalau sekadar CCTV pasti kita pasang gitu. Saya uber ke rumahnya kalau dia coret lagi," kata Sekretaris Daerah Jakarta dilanjutkan tertawa.
"Yang nyoret pasti nakal. Barang baru jadi udah dicoret. Awasi masyarakat, tangkap saja dia," ujar Saefullah di GOR Soemantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/8/2017).
Grafiti yang menjadi sorotan pemerintah tersebut dibuat sepanjang sekitar dua meter dan setinggi sekitar satu meter di dinding Simpang Susun Semanggi. Saat ini, gambar sudah dihapus.
"Kalau dicoret ya kita hapus lagi, dicoret lagi, kita hapus lagi, ya main banyak-banyak cat, gitu saja, yang nyoret sama kita banyakan siapa catnya," katanya.
Selain menempatkan petugas, pemerintah juga akan memasang kamera pengawas yang terkoneksi dengan Jakarta Smart City di sekitar Simpang Susun Semanggi.
"Ya orang lighting-nya saja kita berbasis web, kalau sekadar CCTV pasti kita pasang gitu. Saya uber ke rumahnya kalau dia coret lagi," kata Sekretaris Daerah Jakarta dilanjutkan tertawa.