Yasonna: "Pendahulu Kita Korban Nyawa, Malu Jika Cuma Nonton..."

Kamis, 17 Agustus 2017 | 10:02 WIB
Yasonna: "Pendahulu Kita Korban Nyawa, Malu Jika Cuma Nonton..."
Menkumham Yasonna Laoly menjadi inspektur upacara kemerdekaan RI ke-72 di lingkungan Kemenkumham [Suara.com/Nikolas Tolen]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H.Laoly kembali mengingatkan kepada para pegawai di lingkungan Kemenkumham akan besarnya pengorbanan para pejuang kemerdekaan yang telah menyerahkan nyawa demi berdirinya negara Republik  Indonesia.

Karenanya, Yasonna meminta generasi sekarang untuk memiliki rasa malu jika hanya menjadi penonton dalam pembangunan bangsa saat ini.


"Di masa lampau pengorbanan darah, harta, bahkan nyawa dan semuanya telah dilakukan, dan semua itu dilakukan dengan tulus iklas dan sukarela. Rasanya malu jika kita hanya jadi penonton dan tidak ambil bagain dalam pembangunan negeri ini yang telah diwariskan para pejuang bangsa kepada kita dengan mengorbankan darah dan nyawa," kata Yasonna dalam pidatonya saat bertindak sebagai inspektur upacara bendera HUT Kemerdekaan RI di lapangan Kemenkumham, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2017).

Yasonna juga meminta kepada seluruh pegawai dan jajaran Kemenkumham, untuk terus semangat dan tidak pesimis, apalagi apatis dalam memajukan Indonesia. Dia ingin, perjuangan pahlawan dapat diteruskan oleh generasi saat ini.

"Kemerdekaan yang kita nikmati ini adalah hasil kerja keras dan jerih payah dari pendahulu kita. Beliau-beliau adalah pahlawan yang bela negara kita. Sudah sepantasnya kita meneruskan perjuangan mereka dan harus mampu mengisi dengan karya nyata," sambungnya.

Dia juga memuji tema perayaan HUT Kemerdekaan RI Tahun 2017 yang mencerminkan situasi Indonesia saat ini. Dia yakin, tema Indonesia Kerja Bersama tersebut dapat menguatkan posisi Indonesia di mata dunia.

"Indonesia kerja bersama, ini tema sangat tepat dengan kondisi negara kita saat ini. Marilah kita rapatkan barisan, bergandengan tangan, dan bahu-membahu membangun Indonesia. Indonesia perlu orang seperti kita yang mampu bekeeja secara pasti, prosfeislanl, akuntabel, dan transparan," sambungnya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI