Suara.com - Penyidik KPK Novel Baswedan dijadwalkan menjalani operasi mata kiri hari Kamis, di salah satu rumah sakit di Singapura.
Berdasarkan jadwal terakhir yang diperoleh, operasi akan dimulai pada pukul pukul 08.00 waktu Singapura atau 07.00 WIB, Kamis pagi.
Novel tiba di rumah sakit sekitar pukul 06.45 waktu setempat. Ia ditemani oleh abangnya Taufik Baswedan, dokter KPK dr. Johanes dan salah seorang pegawai KPK.
"Saya kira siapa," kata Novel yang mengenakan jaket hitam serta celana hijau tua itu saat tiba di RS dan mendapati sejumlah wartawan menunggunya di depan pintu RS.
Baca Juga: Novel Baswedan: Saya Tak Khawatirkan Keluarga, Allah Menjaganya
Novel selanjutnya naik ke lantai dua dan masuk ke salah satu kamar untuk menjalani pemeriksaan sebelum operasi.
"Operasi ini namanya operasi artifisial yang akan menggunakan gigi sebagai salah satu obat pengganti kornea dan plastik artifisial, sedangkan di bagian putihnya akan diganti dengan jaringan gusi sehingga ini adalah operasi besar," kata Novel, Selasa (15/8).
Dia sempat menyatakan bahwa satu-satunya cara agar mata kirinya dapat melihat kembali adalah dengan operasi tersebut.
"Dokter menyampaikan bahwa satu-satunya jalan agar mata kiri saya bisa melihat dengan cara operasi ini. Operasi ini tentu membuat mata kiri saya terlihat berbeda warnanya, warnanya seperti merah dan bagian hitamnya menjadi lebih kecil tapi bagi dokter tentu harapannya fungsi penglihatan itu bisa kembali," tambah Novel.
Meski harus jauh dari tugas-tugas kesehariannya untuk memberantas korupsi di KPK, Novel mengaku tetap berusaha melakkukan yang terbaik.
Baca Juga: Novel Baswedan: Saya Tak Takut Ditembak!
"Saya tidak pernah risau atas hasil sehingga dengan begitu saya tidak akan kecewa. Contohnya bila saya memberantas korupsi lalu saya berharap Indonesia dalam berapa tahun bebas korupsi, begitu tidak terjadi, saya kecewa, tapi begitu saya mengatakan saya memberantas korupsi dengan segala daya dan upaya yang saya punya dengan keseriusan dan keberanian yang saya miliki, maka bagi saya cukup melakukan itu dengan maksimal. Seandainya semua elemen yang punya kekuasaan tidak mau berubah tidak ada masalah buat saya, itu masalah mereka," tegas Novel.