Suara.com - Novel Baswedan, penyidik senior KPK, tidak menyesali kiprahnya sebagai aparat pemberantas korupsi meski nyawa dia dan keluarganya terus terancam.
Akibat aktivitasnya itu, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara sepeda motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017, seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan. Alhasil mata kirinya mengalami kerusakan.
Ia mengakui tak mempersoalkan matanya rusak. Novel juga mengakui tidak terlampau mengkhawatirkan keselamatan istri dan kelima anaknya.
Baca Juga: Novel Baswedan: Saya Tak Takut Ditembak!
"Apakah saya merisaukan diri mereka? Saya tahu bahwa Allah yang menjaga mereka. Saya pernah bicara dengan anak saya yang paling besar, 'Nak saya bekerja ekstrem lho nak' kenapa saya bertanya begitu? Bukan karena saya tidak tahu jawabannya, bukan karena saya ragu, tapi saya ingin mendidik dia," kata Novel kepada Antara di Singapura, Rabu (16/7/2017).
"Saya ingin mencoba dia apakah dia sudah punya pilihan yang kuat. Dia jawab dengan tenang dan berani, 'Jangan takut Bi, Abi (bapak) pilih saja yang harus dilakukan, Abi jangan takut. Jadi dengan begitu saya merasa bahwa tidak ada yang perlu dirisaukan karena takdir Allah dan takdir Allah itu pasti baik karena itu saya tidak perlu khawatir," ungkap Novel.
Karenanya, Novel yang kekinian berada di Singapura tak pernah mengkhawatirkan nasib istri, empat putri, dan satu putranya yang baru berusia 7 bulan di Indonesia.
Untuk diketahui, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara sepeda motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017, seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan.
Mata Novel mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017.
Baca Juga: Studi: "Ngemil" Tengah Malam Mempercepat Penuaan Kulit
Kamis (17/8) hari ini, Novel rencananya melakukan operasi besar di mata kirinya. Operasi yang disebut operasi artifisial itu rencananya juga membutuhkan pemulihan selama dua bulan ke depan.