Suara.com - Kematian mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Yani Puspo Arum, yang diduga dibunuh di kamar kos Jalan H. Asmat Ujung, Perumahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, masih menjadi misteri. Pasalnya sejak ditemukan meninggal pada Senin (9/1/2017) hingga detik ini, penyebab kematian mahasiswi malang itu belum terungkap oleh kepolisian.
Keluarga Arum terus berharap agar kasus ini diusut hingga tuntas. Keluarga ingin tahu apa motif dan siapa dalang yang menyebabkan Arum tewas mengenaskan. Begitu pula yang diharapkan oleh pihak kampus tempat mendiang Arum menimba ilmu.
Mewakili universitas, Kepala Biro Marketing Komunikasi Universitas Esa Unggul, Sisilia Bangun, hanya bisa mendoakan agar kasus tersebut cepat terungkap.
"Sejauh ini kami hanya bisa mengharapkan dan mendoakan peristiwa yang menimpa mahasiswi kami ini supaya cepat dituntaskan. Kami juga nggak bisa mendesak kepolisian karena kejadian tersebut tidak berlokasi di kampus sehingga pihak kampus juga tidak bisa berbuat apa pun selain menunggu informasi dari kepolisian." kata Sisilia kepada Suara.com di Universitas Esa Unggul, Rabu (16/8/2017).
Arum merupakan mahasiswi kelas paralel angkatan 2016 jurusan teknik Industri.
Ia dikenal sebagai mahasiswi yang asyik dan gemar bergurau dengan teman-temannya. Dosen pengajar sekaligus Kepala Program Studi Teknik Industri, Arif Suwandi, mengenang mahasiswinya sebagai anak yang periang.
"Arum ini anaknya seru kok, kalau saya lihat dia suka bercanda sama temen-temennya. Saya juga perhatikan dia antusias saat belajar, fokuslah ketika berada di kelas." tuturnya.
Arif menyayangkan kinerja kepolisian yang hingga saat ini belum juga mengungkap motif di balik matinya mahasiswi yang sempat diajarkannya di bangku kuliah.
"Saya kecewa dengan kinerja kepolisian, karena hingga detik ini belum juga ada kemajuan atas pengungkapan kasus ini. Sebab mau bagaimana pun, Arumi ini kan bagian dari kami, anak kami, kami juga mengharapkan kejelasan dari peristiwa yang menimpa mahasiswi kami tersebut." kata Arif Suwandi di kantor Fakultas Teknik Industri.
Arum ditemukan tidak bernyawa dengan luka tusuk di punggung dan leher pada pagi hari sebelum ia berangkat kerja. [Dinda Shabrina]