Kisah Nenek Elih, Mayat dengan Tangan Nyaris Putus di Pos PP

Rabu, 16 Agustus 2017 | 14:44 WIB
Kisah Nenek Elih, Mayat dengan Tangan Nyaris Putus di Pos PP
TKP penemuan nenek Elih (73) di pos Pemuda Pancasila, Jalan Lengkong Karya, Serut Kota, Tangerang Selatan, Banten [suara.com/Wely Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wanita paruh baya bernama Elih (73) yang ditemukan tewas dengan tangan kanan nyaris putus di pos Pemuda Pancasila, Jalan Lengkong Karya, Serut Kota, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (13/8/2017) tak memiliki tempat tinggal.

Kasat Reskrim Polres Tangsel Ajun Komisaris Polisi Ahmad Alexander Yurikho menyampaikan jika Elih kerap berpindah-pindah agar bisa istirahat.

"Nggak setiap hari tidur di pos. Sehari-hari (Elih) muter di mana aja yang bersangkutan bisa muter," kata Ahmad kepada Suara.com, Rabu (16/8/2017).

Ahmad menyampaikan hingga kini polisi belum bisa mengungkap pelaku dan motifnya terkait kasus pembacokan tersebut.

Baca Juga: Saksi: Nenek Elih yang Tangannya Nyaris Putus Orang Normal

"Penyelidikan dan penyidikan masih berjalan. Identitas pelaku masih diselidiki termasuk motifnya," kata dia.

Elih, yang disebu-sebut sebagai tunawisma, dikenal warga sekitar tak memiliki riyawat gangguan jiwa.

"Orang normal kok mas (tidak miliki gangguan jiwa), ngomong sama kita juga nggak aneh, sikapnya baik juga kok," kata penjual warung soto bernama Dewi saat ditemui, Selasa (15/8/2017) kemarin.

Menurut Dewi, Elih memang kerap wara-wari di sekitar lingkungan warga Jalan Lengkong Karya. Meski sudah renta, Elih masih sehat dan bugar.

"Masih gesit jalan juga masih kuat nenek. Pendengarannya juga masih bagus," kata dia.

Baca Juga: Cerita tentang Nenek Elih yang Tewas dengan Tangan Nyaris Putus

Dia juga mengaku prihatin dengan kondisi Elih yang diketahui hampir empat hari tinggal di pos PP.

"Emang nenek sering di sini. Tapi empat hari belakangan saya baru perhatiin dia tidur di pos mas," kata dia.

Dia juga menganggap penampilan Elih tak menunjukkan seperti gelandangan sebagaimana diberitakan sejumlah media.

"Nenek pakaiannya biasa rapi kok. Nggak bau, kalau makan di warung saya bersih sih nenek, bajunya tiap hari ganti," kata Dewi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI