Suara.com - Sukses pebalap Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco, finis kelima pada seri 11 MotoGP Austria, akhir pekan lalu, tidak ubahnya jadi ajang pembuktian untuknya.
Dalam hal ini, Zarco membuktikan bahwa, meski hanya memperkuat tim satelit, namun mampu mengalahkan duet pebalap utama pabrikan Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring tersebut, Zarco memang finis di depan Vinales dan Rossi yang hanya mampu finis di urutan keenam dan ketujuh.
Zarco tidak begitu yakin mengetahui alasan bisa lebih cepat daripada Rossi atau Vinales di Red Bull Ring.
Baca Juga: Jokowi-JK Kenakan Baju Adat, Begini Puja-puji dari Ketua MPR
Juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini hanya berharap, hasil itu bisa membuatnya kelak dipromosikan ke tim pabrikan Yamaha.
"Saya tidak bisa menjelaskan kenapa bisa lebih cepat (dari Vinales dan Rossi)," kata Zarco, 27 tahun, dikutip dari Autosport, Rabu (16/8/2017).
"Ini trek yang saya sukai, mungkin karena itu jadi memunculkan energi positif. Di Red Bull Ring, motor saya bekerja dengan baik," lanjutnya.
"Saya ingin berada di tim pabrikan suatu hari nanti. Jadi, dengan hasil ini, berada di depan mereka (Vinales dan Rossi) membuat saya memang layak berada di tim pabrikan di masa yang akan datang," pungkas Zarco.
Baca Juga: Dalami Peran Novanto di Kasus e-KTP, KPK Periksa Saksi-saksi Ini
Foto: Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, berada di depan pebalap tim satelit Yamaha, Johann Zarco (Monster Tech 3 Yamaha), sesaat sebelum disalip pada balapan MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (13/8/2017). [AFP/Jure Makovec]