Australia Lapor Penyidikan CCTV Pelaku Penyiram Novel, Hasilnya..

Selasa, 15 Agustus 2017 | 20:07 WIB
Australia Lapor Penyidikan CCTV Pelaku Penyiram Novel, Hasilnya..
Novel Baswedan (capture @Dahnilanza)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harapan Kepolisian Australia bisa membantu membuat terang benderang kasus Novel Baswedan kandas sudah. Australian Federal Police (AFP) tidak bisa memperjelas gambar dari rekaman kamera pengawas atau CCTV yang jadi barang bukti.

Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya memang meminta bantuan Kepolisian Australia membantu memperjelas terduga pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Ada tiga unit CCTV yang dikirim ke Kepolisian Australia. Ketiga CCTV itu diantaranya yang terpasang di kediaman Novel dan di pertigaan jalan perumahan Novel.

"Sudah dibalas dari AFP Australia. Jadi, hasilnya tetap (gambar dari rekaman CCTV) tak bisa dilihat dengan jelas," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, di komplek Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (15/8/2017).

Baca Juga: Wacana Usut Video Umpatan Santri, NU: Bentuk Aja, Gitu Aja Repot

Argo menambahkan, pihaknya belum menentukan pelibatan negara lain untuk memperjelas terduga pelaku. Upaya mencari alat khusus yang bisa memperjelas gambar pada rekaman CCTV juga masih menunggu keputusan penyidik.

"Nanti lihat penyidik," ujar Argo, singkat.

Alasan dari dilibatkannya Kepolisian Australia dalam kasus Novel, karena penyidik kesulitan mengindentifikasi ciri-ciri pelaku yang terekam beberapa kamera pengawas atau CCTV di kediaman Novel.

"Kami tetap melakukan kerjasama antar kepolisian. Kejasama dengan kepolisian Australia itu untuk melihat rekaman CCTV yang kabur, bisa nggak dicek," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017) lalu.

Alasan lain, karena Kepolisian Australia dianggap memiliki alat khusus untuk mempercepat penyempurnaan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel.

Baca Juga: Kisah 3 Srikandi Jokowi, Nongkrong dan Bercanda di Lorong Istana

Seperti diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017. Saat itu, dia baru pulang dari masjid yang tak jauh dari kediamannya usai menunaikan salat Subuh berjamaah.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menemukan para pelaku. Novel sendiri masih dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI