Orang yang Borong Rusun Tanjung Barat Harus Dilarang Keras

Selasa, 15 Agustus 2017 | 17:38 WIB
Orang yang Borong Rusun Tanjung Barat Harus Dilarang Keras
Rusun Tanjung Barat [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pembangunan rumah susun sederhana milik berkonsep transit oriented development yang dikembangkan di kawasan Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dapat mengurangi tingkat kemacetan arus lalu lintas.

"Saya menyambut gembira karena akan mendorong warga Jakarta beralih ke transportasi massal terutama KA (kereta api), itu yang saya harapkan," ujar Djarot usai menghadiri acara groundbreaking rusun di Stasiun Tanjung Barat, Selasa (15/8/217).

Djarot meminta Perum Perumnas untuk mengawasi penghuni agar tidak lagi memperjualbelikan unit rusun. Selain itu, Djarot juga meminta agar jangan ada monopoli kepemilikan rusun.

"Dan saya berikan masukan supaya rusun ini tidak diperjualbelikan dan monopoli oleh orang yang akan memborong karena harganya ini murah, terutama untuk yang MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), tidak boleh," kata Djarot.

Djarot meminta Perum Perumnas langsung bertindak tegas kepada orang yang langsung memborong lima unit rusun.

"Tidak bisa satu orang membeli lima unit kemudian diperjualbelikan. Maka pembangan TOD ini benar-benar kena sasaran yaitu menyediakan rumah bagi yang membutuhkan dan ini sangat membantu saudara-saudara kita yang di tengah kota," kata dia.

Rumah susun akan terdiri dari tiga tower yang akan menampung 1.232 unit. Masing-masing tower akan berlantai 29. Rumah susun yang dibangun di atas lahan seluas 15.244 meter persegi tersebut nilai investasinya sekitar Rp705 miliar.

REKOMENDASI

TERKINI