Tak Ingin Mental Goyah, Jonatan Temui Psikolog

Selasa, 15 Agustus 2017 | 13:00 WIB
Tak Ingin Mental Goyah, Jonatan Temui Psikolog
Atlet bulutangkis Indonesia Jonatan Christie [Suara.com/Adie Prasetyo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjadi salah satu unggulan di SEA Games 2017 tidak membuat Jonatan Christie merasa diuntungkan. Status unggulan tersebut justru membuat Jonathan merasa terbebani.

Baginya, menjadi unggulan hanya sebuah status bagi para pebulutangkis. Oleh karena itu, dirinya enggan memikirkan hal tersebut. Yang terpenting baginya adalah fokus pada persiapan SEA Games 2017.

"Saya tidak mau memikirkan status tersebut. Saya hanya fokus menyiapkan strategi karena semua pemain punya peluang yang sama," kata Jonatan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senin (14/8/2017).

Lebih jauh, Jonatan menceritakan pengalamannya yang berstatus sebagai unggulan justrus harus tersingkir di Selandia Baru Open 2017. Menurutnya, status unggulan saat itu mempengaruhi mentalnya sehingga tidak mampu tampil lepas dan maksimal.

Belajar dari pengalaman tersebut, atlet berusia 19 tahun bertekad untuk tidak mengulang kesalahan yang sama di SEA Games 2017. Sebab, mental sangat berpengaruh dalam pertandingan.

"Kejadian itu menjadi pelajaran untuk SEA Games nanti. Mental saya terganggu karena menjadi unggulan, saya suda berusaha menghilangkannya tapi sangat sulit saat itu dan sulit dibohongi," jelasnya.

Untuk mengurangi hancurnya mental saat bertanding, Jojo sapaan akrab Jonatan berkonsultasi dengan psikolog. Nantinya, psikolog yang disediakan untuk para atlet oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga itu akan mendampingi para atlet di SEA Games 2017.

"Saya sudah banyak berbicara dengan psikolog bagaimana caranya mengatasi beban mental. Saya diberitahukan supaya tidak melihat segala sesuatau dari masalahnya saja," jelas Jojo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI