Patrialis Akbar Disebut Terima Suap untuk Bayar Apartemen Anggita

Selasa, 15 Agustus 2017 | 04:45 WIB
Patrialis Akbar Disebut Terima Suap untuk Bayar Apartemen Anggita
Saksi Anggita Ekaputri berjalan meninggalkan ruangan seusai sidang lanjutan kasus suap hakim MK terkait uji materi atas UU No 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (24/7). Patrialis Akbar (insert). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar dituntut hukuman 12 tahun plus 6 bulan penjara, karena dinilai bersalah dalam kasus suap untuk memengaruhi putusan perkara uji materi.

Selain tuntutan penjara, mantan Menteri Hukum dan HAM era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga dituntut denda Rp500 juta subsider 6 bulan penjara.

Tak hanya itu, dalam sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2017), Patrialis juga dituntut mengembalikan uang USD10 ribu dan Rp4 juta kepada negara.

Baca Juga: Hanya karena Rayakan Gol, Pelatih Ini Dilaporkan ke Polisi

Dalam berkas tuntutan, jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK) mengungkapkan Patrialis menerima janji dari pengusaha impor daging, Basuki Hariman, uang senilai Rp2 miliar.

Menurut jaksa, uang tersebut diberikan agar Patrialis membantu memenangkan putusan perkara Nomor 129/PUU-XIII/2015 terkait uji materi atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi.

Uang miliaran rupiah itu sendiri, menurut JPU KPK, dipakai Patrialis untuk melunasi pembelian apartemen.

"Terdakwa saat itu tengah memerlukan dana Rp2 miliar untuk melunasi satu unit Apartemen Casa Grande Residence, Tower Chianti, Lantai 41 unit 11 tipe 2BRD seharga Rp 2,2 miliar," ujar JPU KPK Lie Setiawan.

Lie mengungkapkan, apartemen itu dibeli Patrialis untuk diberikan kepada seorang perempuan bernama Anggita Eka Putri.

Baca Juga: Pengawas Tanggapi Kasus Katering Basi Jemaah Haji Indonesia

Anggita, perempuan yang sempat ditangkap bersama Patrialis pada 25 Januari 2017, sempat dihadirkan dalam persidangan tertanggal 24 Juli.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI