Suara.com - Belum juga dimulai, keinginan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membangun apartemen untuk semua anggota dewan sudah ditolak publik.
Apapun alasannya, menurut mahasiswi bernama Anita Tri Tanti (22), keinginan mendirikan apartemen di lahan bekas Taman Ria Senayan untuk anggota DPR hanyalah pemborosan uang, mengingat selama ini mereka sudah mendapatkan fasilitas rumah mewah.
"Boros banget ya (keluarkan uang), kalau sampai kenyataan bangun itu mas (apartemen). Kan mereka sudah dapat rumah dinas dari pemerintah kan," kata Anita kepada Suara.com di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (13/8/2017).
Anita tidak setuju dengan pembangunan apartemen. Dia juga tidak setuju dengan usulan penambahan anggaran untuk anggota DPR. Menurutnya anggota dewan berempati dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sebagian masih dibawah angka kemiskinan.
"Ya, menolaklah anggaran DPR ditambah. anggota DPR kan wakil rakyat, seharusnya tahu masih banyak rakyat miskin di Indonesia, yang lebih butuh bantuan mas. Bukan mereka, kan semua sudah terpenuhi (fasilitas anggota DPR)," ujar Anita.
Anita menilai sebagian anggota DPR belum menunjukkan kinerja nyata membantu membantu untuk memakmurkan rakyat kecil. Itu sebabnya, menurut dia tidak etis kalau mereka minta nambah anggaran lagi.
"Kinerja anggota DPR buat orang miskin apa sih mas, ada nggak kasih solusi. Tapi malah buat hak angket buat KPK, mau lemahin KPK kan. Ini malah minta tambah anggaran, aneh deh," kata Anita.
Warga Kalibata bernama Lidyana (36) menambahkan anggota DPR tidak butuh apartemen lagi karena sudah punya rumah dinas mewah.
"Mau ngapain mas, bangun gituan (apartemen). Kan punya rumah dinas masing - masing. Itu dilihat dulu bangunnya pakai uang negara apa nggak," kata Lidya.
Menurut Lidya anggota DPR harusnya lebih fokus mengentaskan kemiskinan.