Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tidak hanya melakukan pembangunan bidang infrastruktur fisik, tetapi pembangunan sumber daya manusia lebih penting.
"Jangan dipikir kami hanya membangun infrastruktur fisik, tidak. Sumber daya manusia lebih penting daripada fisik tadi," kata Presiden Jokowi ketika memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jember, seperti diberitakan Antara, Minggu (13/8/2017).
Presiden menyebutkan kesenjangan antara wilayah barat, tengah, timur, Indonesia yang terjadi saat ini juga harus diselesaikan.
Baca Juga: Bantai MU, Bali United Naik Tahta di Liga 1
"Oleh sebab itu dalam menyelesaikan berbagai masalah agar nantinya dapat bersaing dengan negara-negara lain, kita memerlukan yang namanya infrastruktur," tuturnya.
Menurut dia, infrastruktur merupakan hal dasar sehingga pemerintah mengejar pembangun jalan tol, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dan lainnya.
"Karena ini kunci dasar agar kita memiliki daya saing. Kalau ini sudah hampir selesai, akan masuk babak besar kedua, yaitu pembangunan manusia. Ini yang harus dikerjakan. Kalau dua ini selesai, kita masuk ke fase industri, jasa, fase IT, akan lebih mudah karena pondasinya sudah kuat. Satu satu visi besar ini harus disampaikan kepada masyarakat," papar Jokowi.
Pada awal kuliah umumnya, Presiden Jokowi membahas tentang perubahan yang harus dihadapi dalam lima hingga sepuluh tahun yang akan datang karena perubahan itu begitu sangat cepat.
"Inilah masa transisi yang paling kita antisipasi. Perubahan sangat cepat. Kalau tidak menyadari kita bisa ditinggal, terutama menyadarkan SDM yang kita miliki," ujarnya.
Baca Juga: Viral Foto TKI Berlumur Darah, Ditahan Majikan di Arab Saudi
Presiden mencontohkan perubahan dalam bidang transportasi, di mana migrasi orang dalam jumlah banyak dapat dipindahkan begitu cepat.