Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa Padang dan Bengkulu

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 13 Agustus 2017 | 11:54 WIB
Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa Padang dan Bengkulu
Suasana kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari Minggu (13/8/2017) pukul 10.08.13 WIB, wilayah Pesisir Barat Bengkulu hingga Sumatera Barat diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan M=6,4 terjadi dengan koordinat episenter pada 3,68 LS dan 101,69 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 km arah barat daya Kota Ketaun, Kabupaten Bengkulu Utara, Propinsi Bengkulu pada kedalaman 58 km (update).

"Dampak gempabumi berdasarkan shakemap dan laporan masyarakat menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Kepahiang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (V MMI)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyad, di Jakarta, Minggu (13/8/2017).

Guncangan juga dirasakan di Lubuk Linggau, Bengkulu Selatan, Kerinci, Liwa dalam skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI). Sementara di Pariaman, Tua Pejat, Mentawai, Pesisir Selatan, Padang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI), termasuk Padang Panjang, Bukit Tinggi, Paya Kumbuh dalam skala intensitas I SIG-BMKG (I-II MMI).

Baca Juga: BNPB: Gempa Padang dan Bengkulu Tak Berpotensi Tsunami

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar Riyad.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Benioff di bawah cekungan busur muka (fore arc basin), Samudera Hindia sebelah barat Sumatra. Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatra. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).

Hingga pukul 10.51 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi aktivitas gempabumi susulan (aftershock) sebanyak 1 kali.

"Kepada masyarakat di wilayah Pesisir Bengkulu dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya," tutup Riyad.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Padang dan Bengkulu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI