Polisi Kenya Tewaskan 11 Orang Setelah Kenyatta Terpilih Lagi

Tomi Tresnady Suara.Com
Minggu, 13 Agustus 2017 | 02:15 WIB
Polisi Kenya Tewaskan 11 Orang Setelah Kenyatta Terpilih Lagi
Peta negara Kenya. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Kenya telah menewaskan 11 orang dalam menangani aksi unjuk rasa di tengah kemarahan yang muncul setelah Uhuru Kenyatta terpilih lagi sebagai presiden.

Aksi-aksi protes bermunculan di kota barat Kisumu serta daerah-daerah kumuh yang mengelilingi ibu kota negara, kata sejumlah pejabat dan saksi mata, Sabtu (12/8/2017).

Jasad sembilan pemuda yang tertembak semalam di daerah kumuh Mathare di Nairobi dibawa ke kamar jenazah di kota itu, kata seorang pejabat yang mengatakan bahwa para pemuda itu terbunuh saat kepolisian melancarkan operasi antipenjarahan.

Dalam kejadian terpisah, seorang remaja putri di Mathare tewas oleh polisi yang melancarkan tembakan "secara sporadis", kata seorang saksi mata.

Baca Juga: Kenya Rusuh setelah Presiden Petahana Terpilih Lagi

Para warga daerah kumuh itu setia kepada pemimpin oposisi berusia 72 tahun, Raila Odinga. Partai Odinga menolak hasil pemilihan umum Selasa, yang mereka anggap sebagai "sandiwara".

Seorang wartawan Reuters di Kisumu mengatakan gas air mata dan peluru tajam digunakan saat petugas menghalau protes.

Kisumu merupakan pusat kekerasan etnis pascapemilihan satu dekade lalu, yang menyebabkan 1.200 orang di berbagai pelosok negeri tewas. Seorang pejabat pemerintah mengatakan satu orang tewas di wilayah itu.

Kerusuhan muncul beberapa saat setelah komisi pemilihan Kenya mengumumkan pada Kamis malam bahwa Kenyatta, 55 tahun, terpilih sebagai presiden untuk periode kedua kendati pihak oposisi menuding bahwa ada kecurangan dalam penghitungan suara.

Menteri Dalam Negeri Fred Matiang'i mengatakan kerusuhan sudah diatasi. Ia menuding kerusuhan itu lebih mengandung "unsur-unsur kejahatan" dibandingkan sebagai unjuk rasa politik yang legal.

Baca Juga: Rumah Wapres Kenya Diserang Jelang Pemilu

Koalisi NASA pendukung Odinga tidak memberikan bukti atas hasil pemungutan suara yang mereka tolak itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI