Suara.com - Saksi kunci kasus dugaan korupsi dana pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) Johannes Marliem yang tewas misterius ternyata punya sisi lain yang menarik. Dia mencintai orangutan.
Penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 yang digunakan dalam proyek e-KTP tersebut tewas dengan luka tembak di Amerika Serikat. Marliem diduga bunuh diri memakai pistol di kediamannya, Beverly Grove, Los Angeles, Kamis (108) dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Dalam biografi singkat Johannes Marliem di website pribadinya johannesmarliem.com, Johannes mengatakan sangat peduli dengan nasib orangutan.
"Saya memperhatikan tentang nasib orangutan berambut merah yang terancam punah," tulis Johannes Marliem dalam bahasa Inggris.
Baca Juga: Diberitakan Tewas, 'Johannes Marliem' Berkicau di Twitter
"Kita harus bersatu untuk menghentikan orang-orang berburu dan memenjarakan makhluk yang tidak dimaksudkan untuk dimakan atau dijinakkan," tulisnya lagi.
Johannes Marliem juga hobi fotografi. Dia senang memotret pemandangan Indonesia.
"Saya juga senang makan dan memasak. Terutama makan dengan saus sambal. Ini membuat maanan makin enak," tulisnya.