Suara.com - Destiya Purna Panca alias Destiara Talita, seorang model, melaporkan Wali Kota terpilih Kendari, Sulawesi Tenggara, Adriatma Dwi Putra (ADP) ke Polda Metro Jaya.
Talita melaporkan ADP ke polisi pada Selasa (8/8) malam, atas dugaan pencemaran nama baik dan atau penghinaan yang diatur dalam Pasal 310-311 dan Pasal 315 KUHP.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan pihaknya telah menerima laporan yang dibuat Destria.
"Iya benar kami sudah terima laporannya," kata Argo saat dihubungi, Jumat (11/8/2017).
Baca Juga: YLKI Desak Pemerintah Bikin Pusat Pengaduan Korban First Travel
Argo belum bisa menjelaskan secara rinci perkara yang dituduhkan kepada Adriatma. Sebab, laporan yang dibuat oleh Destiara masih dikaji oleh penyidik.
Namun, Argo memastikan akan memanggil Adriatma untuk diperiksa sebagai terlapor. "Ya nanti, kami akan periksa yang bersangkutan (Adriatma)," imbuhnya.
Perihal rencana pemanggilan terhadap Adriatma, Argo mengakui masih menunggu kepastian dari penyidik.
Berdasarkan informasi yang diterima kalangan wartawan, Adriatma dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Selasa (8/8/207). Laporan yang dibuat Destiara bernomor LP/3733/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum.
Baca Juga: Hilangkan Trauma, Istri Pembunuh Bayi Bakal Didampingi Psikiater
Dari laporan itu, Adriatma disangkakan melanggar Pasal 310, 311 KUHP Tentang Pencemaran Nama Baik dan Pasal 315 KUHP Tentang Penghinaan.
Janji Nikah Siri
Talita sendiri setelah memasukkan laporan ke Polda Metro, mengatakan sang wali kota pernah berjanji menikahinya. Namun, hingga kekinian janji itu tak perlah diwujudkan dan ADP justru mengindari dirinya.
“Bulan Juni lalu, dia berjanji menikahi aku secara siri, agar hubungan ini sah di mata agama,” tutur Talita.
Ia menuturkan, kali pertama bertemu dan mengenal ADP pada tahun 2016. Setelahnya, mereka menjalin ”hubungan khusus.”
Bahkan, mereka sudah melakukan hubungan seperti laiknya ”suami-stri” meski tak pernah menikah secara siri sekali pun.
"Sebab, saya waktu itu percaya dia bakal menikahi saya secara siri nantinya,” tuturnya.
Namun, Talita mengklaim janji itu diingkari ADP. Bahkan, yang bersangkutan sulit dihubungi sejak bulan Juli. ”Dia seperti menghindar, saya panik,” tukasnya.
Kepanikan Talita dipicu oleh kenyataan bahwa ia dan ADP masih ’naik ranjang’ di Hotel Marina Bay Sand Singapura pada 14 Juni 2017. Setelahnya, ia khawatir hamil.
Kisah ini berlanjut pada tanggal 8 Juli. Talita mencoba menghubungi ADP untuk berbicara soal kekhawatirannya dan menagih janji pernikahan siri. Tapi, tidak ada respons dari ADP.
Selang sehari, Talita mengklaim ADP menghubungi dirinya. Tapi, bukannya memberikan solusi, laki-laki itu justru memaki Talita. ”Ada buktinya, semua saya rekam di ponsel,” tukasnya.
Kecewa karena kisah cintanya bak petitih ’susu dibalas air tuba’, Talita memutuskan melaporkan ADP ke Polda Metro Jaya.