Suara.com - Polisi akan mengirimkan tim psikiater untuk memberikan pendampingan psikologis kepada TN (23), setelah bayinya yang berusia 3 bulan berinisial KAA tewas dibunuh secara keji oleh suaminya sendiri, Faisal Amir.
Kepala Kepolisian Sektor Kelapa Gading Komisaris Arif Fazrulrahman mengatakan, TN kekinian masih syok berat dan belum bisa memercayai buah hatinya tewas dibekap memakai bantal oleh Faisal.
"Nanti ketika proses pemeriksaan berjalan, kami juga lakukan trauma healing. Bekerjasama dengan psikolog Polda," kata Arif kepada Suara.com, Jumat (11/8/3017).
Baca Juga: Urai Kemacetan, Pemprov DKI Minta Perusahaan Sedia Bus Karyawan
TN, kata dia, kekinian tak lagi mau menempati Apartemen Nias di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Istri Faisal kini tinggal di rumah keluarganya di kawasan Depok.
Arif menyampaikan, nantinya tim psikiatris akan dikirim ke tempat tinggal untuk memberikan pendampingan kepada TN hingga kondisi psikologinya kembali pulih.
Polisi telah memeriksa TN terkait kasus pembunuhan bayinya pada Kamis (10/8/2017). Namun, kata Arif, pemeriksaan itu masih belum selesai, karena kondisi psikologi TN masih terguncang.
"Istri sudah diperiksa dan kami mau periksa lagi. Ada beberapa keterangan yang kami perlu dalami," tukasnya.
Faisal membekap bayinya berinisial KAA hingga tewas pada Selasa (8/8/2017). Ia beralasan, membunuh jabang bayinya itu karena stres karena menganggur.
Baca Juga: Ayah Bunuh Bayi, Polisi Tunda Periksa Istri karena Syok Berat
Selain itu, Faisal keji membunuh sang bayi karena kesal istri jarang pulang. Faisal juga kerap cekcok dengan istrinya karena masalah ekonomi.