Anjing Pitbull yang Gigit Leher Bocah Kemungkinan Lagi Boring

Siswanto Suara.Com
Kamis, 10 Agustus 2017 | 06:20 WIB
Anjing Pitbull yang Gigit Leher Bocah Kemungkinan Lagi Boring
Ilustrasi pitbull [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kondisi berbeda terjadi di Indonesia, lanjutnya, sehingga ada satu anggapan umum bahwa Pitbull adalah satu jenis anjing yang galak dan agresif.

“Bahkan sampai ditolak/tidak diakui sebagai breed resmi oleh Perhimpunan Kinologi Indonesia (Perkin), sehingga banyak yang merekomendasikan untuk tidak memelihara anjing Pitbull,” papar Slamet.

Pitbull di Indonesia

Asumsi semacam ini, lanjut Slamet, terbentuk di masyarakat karena sebagian besar anjing Pitbull di Indonesia digunakan sebagai anjing pekerja. Seperti dijadikan anjing aduan untuk diadu dengan babi hutan (celeng atau bagong) atau diadu dengan anjing lain serta sebagai anjing untuk lomba adu otot.

Dengan adanya asumsi tersebut, katanya lagi, sebagian besar masyarakat yang memelihara anjing Pitbull dijadikan sebagai anjing penjaga rumah yang selalu dikandangkan di kandang yang biasanya berukuran relatif kecil.

Ia mengatakan sebagai family dog dan anjing pekerja yang seharusnya setiap hari beraktivitas fisik secara cukup, ketika dikandangkan terus-menerus biasanya anjing Pitbull akan mudah mengalami bad mood, bosan atau boring yang dapat memicu munculnya problem behavior termasuk berubah menjadi lebih agresif karena sifat teritorinya.

Kondisi Bad Mood

Slamet menduga bahwa anjing pitbull Sapi saat itu sedang dalam kondisi bad mood yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Sehingga ketika secara tiba-tiba ada anak kecil memasuki wilayah teritorinya, sebagai anjing yang memiliki naluri sebagai anjing pemburu, secara reflex sifat teritorinya muncul dan langsung berlari mengejar si anak dan menerkamnya, biasanya di area leher.

Ia menambahkan dalam kondisi menggigit korban atau mangsa, pitbull memiliki karakter yang unik dan berbeda dengan anjing breed lain.

“Sebab, semakin diganggu, gigitannya justru semakin kuat dan semakin tidak mau melepaskan gigitan, yang diduga menjadi penyebab meninggalnya si bocah yang digigit,” kata Slamet.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI