Frustrasi, Faisal Bunuh Bayinya di Apartemen Jakarta Utara

Rabu, 09 Agustus 2017 | 15:07 WIB
Frustrasi, Faisal Bunuh Bayinya di Apartemen Jakarta Utara
Bayi berinisial KAA (3) yang dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri, Faisal Amir, karena frustrasi menjadi pengangguran dan istri jarang pulang. [Youtube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bayi mungil yang baru berusia 3 bulan itu akhirnya terdiam, tak lagi bisa menangis sekadar meminta susu. Dia meninggal tanpa tahu apa kesalahannya. Ia mati di tangan yang dulu pernah menimangnya penuh kegembiraan: sang ayah.

Faisal Amir, lelaki berusia 27 tahun, terbangun dari tidur siangnya pada Selasa (8/8/2017) petang, sekitar pukul 17.00 WIB.

Ia langsung bangkit dari ranjang dan menghidupi seluruh lampu yang ada dalam apartemennya, Gading Nias Residence, Tower Dahlia Nomor 19, Peganggsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca Juga: Polisi Buru 3 Orang Terduga Pengeroyok Personel Brimob di Bali

Amir sempat sebentar ke kamar mandi lantas ke dapur membuatkan susu untuk buah hatinya, KAA, yang baru berusia 3 bulan. Sementara sang istri tak di rumah, bekerja untuk kebutuhan mereka.

Namun, suasana datar rutinitas pria pengangguran itu mendadak berubah menegangkan ketika ia hendak memberikan susu ke si jabang bayi.

KAA, putrinya yang seranjang dengannya tak bergerak. Wajahnya tertutup bantal. Sementara di kasur, terdapat tinja yang keluar dari dubur bayi tersebut, dan juga bercak muntah dari mulut.

Setelah membersihkan kotoran tersebut, Amir lantas menelepon kerabatnya, Lily Salim, perempuan berusia 50 tahun yang tinggal di Jalan Janur Kuning II WH II/23 RT 08/15, Kelapa Gading Timur.

Setibanya di apartemen tersebut, Lily langsung memeriksa kondisi KAA. Ia terkejut, mengetahui bahwa nyawa si bayi sudah  tak lagi ada. Ia dan Amir langsung menghubungi petugas keamanan apartemen dan selanjutnya aparat Polsek Kepala Gading.

Baca Juga: Stanchart Indonesia Gelar Pelatihan Guru SLB

“Itu kronologi yang diceritakan saksi pertama, yakni ayah korban. Tapi ternyata, setelah kami selidiki, bayi malang itu meninggal karena dibunuh. Mukanya ditutup memakai bantal, begitu berdasarkan ciri-ciri fisik korban yang kemerahan,  muntah, dan mengeluarkan tinja,” tutur Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Nasriadi kepada Suara.com, Rabu (9/8).

“Ternyata, hasil penyelidikan kami menunjukkan, pelaku pembunuhan adalah ayah kandungnya sendiri. Pelaku juga sudah mengakui hal itu kepada kami,” tukasnya lagi.

Dalam pengakuannya kepada polisi, Amir menuturkan tega berbuat keji terhadap bayinya karena frustrasi terhadap kehidupannya sendiri.

Amir merupakan pengangguran. Selama ini, ia ditugaskan oleh sang istri untuk mengurus bayi mereka. Sementara sang istri bertugas mencari uang untuk kebutuhan hidup mereka bertiga.

Namun, menurut Amir, rasa frustrasi dirinya diperparah dengan sang istri yang semakin jarang pulang ke rumah.

'(Istrinya) jarang pulang, dan dia tidak bekerja, cuma mengurus bayi saja sehingga pelaku melepas kekesalannya ke anak bayi. Dia membekap bayinya memakai bantal,” terang Nasriadi.

Saat ditemukan, jabang bayi itu tewas dengan posisi wajah tertutup bantal. "Korban sudah terbujur kaku dan tertutup bantal dengan posisi miring ke kanan dan sudah mengeluarkan muntah serta buang air besar," terangnya.

Jenazah jabang bayi itu juga telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, untuk diautopsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI