Suara.com - Seorang lelaki di Brussel, Belgia, mengaku membawa bom setelah mobilnya dihentikan oleh polisi pada Selasa (8/8/2017). Namun kejaksaan setempat mengatakan, tim penjinak bom yang diturunkan ke lokasi tak menemukan apa yang diklaim.
Ancaman bom itu muncul di Molenbeek, sebuah distrik miskin yang ditinggali banyak penduduk Muslim Maroko dan merupakan daerah tempat tinggal para anggota kelompok militan IS yang menyerang Paris pada November 2015.
"Orang ini mengalami gangguan mental," kata seorang juru bicara kejaksaan, Ine van Wymersch, kepada Reuters dikutip dari Antara.
"Militer tidak menemukan bahan peledak apa pun di dalam kendaraannya."
Baca Juga: Jadi "Man of the Match" di Piala Super Eropa, Ini Komentar Isco
Ine juga mengatakan lelaki tersebut berasal dari Rwanda dan tidak masuk dalam catatan kepolisian.
Kehebohan ini berawal setelah ada sebuah mobil yang menyerobot lampu merah dengan kecepatan tinggi. Polisi mengejar lalu menembak roda mobil tersebut.
"Ketika polisi menangkapnya, ia mengklaim punya bahan peledak. Untuk menghindari risiko, tentara sudah dipanggil untuk melakukan pemeriksaan," kata Ine.