Suara.com - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah menyurati Gubernur Ganjar Pranowo terkait peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kebijakan "full day school".
Ketua PW NU Jawa Tengah, Abu Hapsin, di Semarang, Selasa (8/8), membenarkan telah mengirim surat penolakan atas kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang pelaksanaan lima hari sekolah itu. Menurut dia, dalam surat tersebut ditegaskan tentang penolakan atas kebijakan dan pemaksaan lima hari sekolah.
"Kami menolak supaya gubernur tidak melaksanakan," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan, dalam kebijakan tersebut para siswa harus menjalani sekolah sejak pagi hingga sore hari.
Permasalahan yang dihadapi, lanjut dia, bukan pada jumlah hari, namun lebih pada jumlah jam sekolah. Dia mencontohkan, siswa di Madrasah Diniyah akan terganggu kegiatan mengajinya jika jam sekolah berlangsung hingga sore.
"Padahal kegiatan sore itu lebih berkaitan dengan pembentukan karakter bangsa," katanya.
Karena itu, ia meminta gubernur bersama para bupati dan wali kota tidak memaksakan pelaksanaan kebijakan tersebut.
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sri Puryono mengatakan kebijakan "full day school" merupakan kebijakan pemerintah yang harus dilaksanakan. Hingga saat ini, kata dia sudah ada sekolah yang telah melakukan uji coba.
"Beberapa sekolah sudah diuji coba, hasilnya akan dievaluasi," tandasnya. (Antara)
Tolak "Full Day School", NU Surati Gubernur
Chaerunnisa Suara.Com
Rabu, 09 Agustus 2017 | 01:00 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketum PBNU Bela Pemerintah: Pahami Konteksnya!
20 Desember 2024 | 16:38 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI