Australia Meminta Penerjemah untuk Periksa CCTV Kediaman Novel

Senin, 07 Agustus 2017 | 18:19 WIB
Australia Meminta Penerjemah untuk Periksa CCTV Kediaman Novel
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Polri baru mengirimkan surat permintaan melalui Kedubes Australia agar bisa melibatkan Australian Federal Police atau Kepolisian Australia dalam penyelidikan kasus penyerangan air keras Novel Baswedan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan alasan bantuan itu melalui Kedubes Australia agar surat itu bisa diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris.

"Kasus novel surat yang dikirim Polda Metro dan ke Kedubes Australia dan AFP, sudah diterima (Kedubes Australia) dan surat itu akan ditranslate dan dikirim ke Australia," kata Argo di Polda Metro Jaya, Senin (7/8/2017).

Argo menyampaikan intinya dari surat yang diberikan itu agar Kepolisian Australia bisa membantu memeriksa 3 buah rekaman kamera pengawas atau CCTV yang disita penyidik. Sebab, kata Argo polisi tidak memiliki alat khusus untuk memperjelas gambar dari ketiga CCTV yang diyakini merekam terduga pelaku penyerangan Novel.

Baca Juga: Polisi Buat Sketsa Lelaki Pencari Gamis di Rumah Novel Baswedan

"Nanti ada 3 cctv yang akan diperiksa di sana, kami tak bisa memeriksa ya, karena resolusinya rendah," kata dia.

Alasan kepolisian Australia dilibatkan dalam kasus Novel, karena penyidik Polri masih kesulitan mengindentifikasi ciri-ciri pelaku yang terekam beberapa kamera pengawas atau CCTV di kediaman Novel.

"Kami tetap melakukan kerjasama antar kepolisian. Kejasama dengan kepolisian Australia itu untuk melihat rekaman CCTV yang kabur, bisa nggak dicek," kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017).

Alasan lain, Polri meminta bantuan kepolisian Australia karena dianggap memiliki alat khusus untuk mempercepat penyempurnaan dua sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel.

Sejauh ini, penyidik Polri telah mengumumkan satu sketaa wajah berdasarkan hasil keterangan para saksi dalam kasus Novel.

Baca Juga: Jadi Imam Tertinggi, Jokowi Harus Ikut Tuntaskan Kasus Novel

Ciri-ciri dari sketsa wajah yang sudah diumumkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diantaranya yakni berumur sekitar 35 tahun, tinggi badan sekitar 167 sentimeter, berkulit sawo matang, bentuk kepala datar dan berambut ikal keriting lurus.

Berdasarkan hasil sketsa wajah itu, terduga pelaku juga menggunakan jaket berbahan denim berwarna biru lusuh dengan penutup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI