Kisah Lima Sekawan Dokter Selamatkan Penumpang Pesawat di Udara

Senin, 07 Agustus 2017 | 14:05 WIB
Kisah Lima Sekawan Dokter Selamatkan Penumpang Pesawat di Udara
Fika Ekayanti dan empat dokter lainnya saat menyelamatkan seorang penumpang di pesawat Garuda. [Facebook/Yulianus Ladung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lima dokter yang sempat menjadi buah bibir warganet karena video aksi heroik mereka selamatkan seorang penumpang di pesawat Garuda Indonesia menjadi viral, mendapat penghargaan dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Senin (7/8/2017).

Fika Ekayanti tampak tak sabar untuk menjejakkan kaki di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Mingu (30/7/2017).

Kalau tepat, menurut pilot pesawat Garuda bernomor penerbangan G567 yang berangkat dari Balikpapan, Kalimantan Timur, itu akan mendarat dalam tenggat tiga puluh menit.

Baca Juga: Zoya Dibakar Hidup-hidup, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

Namun, 30 menit jelang pendaratan tersebut ternyata menjadi sangat menegangkan bagi Fika.

Ketika pesawat tengah berada di udara, Fika dan seisi pesawat tersebut mendadak dikagetkan dengan pengumuman awak kabin melalui interkom.

Awak kabin menginformasikan siapa pun penumpang yang berprofesi sebagai dokter diminta segera ke kursi belakang. Seorang penumpang membutuhkan pertolangan mereka.

Mendengar pengumuman tersebut, Fika dan keempat orang rekannya langsung bergegas ke belakang. Mereka mendapati seorang perempuan yang pingsan ketika hendak menuju toilet.

"Karena ruangan pesawat sempit, saya berposisi agak belakang dari penumpang yang pingsan itu.  Rekan-rekan saya di depan. Kami mencoba mendiagnosa penyebab perempuan itu pingsan,” kenang Fika, seusai mendapat penghargaan dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2017).

Baca Juga: Jokowi Janjikan Jadi PNS, Rumah dan Uang ke Atlet Sea Games

Ia mengakui, ruang yang sempit menjadi kendala bagi mereka berlima untuk menolong perempuan tersebut. Sementara mereka harus berkejaran dengan waktu demi menyelamatkan nyawa penumpang tersebut.

Beruntung, meski tak lengkap, pesawat itu diperlengkapi dengan sejumlah alat medis yang bisa dipakai untuk menolong penumpang tersebut.

“Seharusnya, pasien diberi cairan infus. Karena tidak tersedia, kami memberikan cairan yang ada,” tukasnya.

Setelahnya, mereka memeriksa tekananan darah penumpang tersebut. Pengobatan dilanjutkan dengan memberi langkah preventif dengan alat seadanya.

Alhasil, dalam waktu yang tidak lama, penumpang yang tadinya tidak sadarkan diri langsung memberikan respons.

"Tensinya kami kembali cek. Kami deteksi nadinya. Karena nadinya itu halus dan beliau agak gemuk, jadi agak susah ya. Tapi ya Alhamdulillah bisa memberikan respons dan teratasi," tuturnya.

Dokter HN Nazar, rekan Fika, menjelaskan penyebab perempuan tersebut jatuh pingsan.

“Penumpang itu pingsan karena tekanan darahnya menurun. Kami tak tahu penyebabnya. Tapi yang pasti, penurunan tekanan darah itu membuat tingkat oksigen dalam tubuh juga turun, terutama pada otak dan jantungnya. Itu yang membuatnya pingsan,” terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI