Suara.com - Harian Rakyat (People’s Daily), media massa Partai Komunis Tiongkok, mengecam kesombongan Amerika Serikat yang membuat sanksi baru terhadap Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara).
Menurut harian tersebut, Senin (7/8/2017), sanksi baru yang diterapkan AS tersebut tidak bakal menyelesaikan persoalan utama yang menyebabkan ketegangan di semenanjung Korea. Lagipula, sanksi itu akan menyengsarakan warga sipil negeri tersebut.
Sanksi baru yang dirancang AS dan disahkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu berisi larangan ekspor batu bara, besi, biji besi, makanan laut, dan timbal hitam produksi Korut ke selluruh negara.
Hukuman itu juga melarang negara-negara lain menambah jumlah pekerja Korut di luar negeri dan melarang praktik join venture.
Baca Juga: Taliban dan ISIS di Afganistan Bersatu Bantai Warga Muslim Syiah
”Harus ada batasan-batasan dalam pemberian sanksi, sehingga tak menimbulkan ekses terhadap rakyat dan negara-negara dunia ketiga, serta kemanusiaan,” demikian pernyataan editorial People’s Daily.
Sementara Global Times, juga media berpengaruh di Tiongkok, melalui kolom editorialnya mengecam sanksi baru AS terhadap Korut tersebut.
Menurut media tersebut, sanksi baru DK-PBB itu adalah wujud arogansi dan ”kesombongan moral” AS sebagai negara adi daya.
”Negara Barat harus diingatkan, bukan hanya Korut yang harus disalahkan mengenai krisis nuklir, tapi juga Korea Selatan. Selama ini, kedua Korea tidak dibiarkan AS untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri,” tulis Global Times.
Tiongkok telah banyak meminta AS tidak melakukan provokasi dan menyelesaikan persoalan di semenanjung Korea melalui perundingan. Tiongkok juga meminta AS dan Korsel mencabut sistem antirudal di Seoul untuk meredakan ketegangan.
Baca Juga: Google Diprotes, Jalan Dewi Sartika Diubah Jadi 'Dewi Persik'