Mengapa Warga Begitu Tega Bakar Tubuh Zoya Hidup-hidup?

Minggu, 06 Agustus 2017 | 15:29 WIB
Mengapa Warga Begitu Tega Bakar Tubuh Zoya Hidup-hidup?
TKP kasus warga dibakar hidup-hidup di Kecamatan Babelan [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane menilai aksi main hakim sendiri terhadap Muhammad Al Zahra alias Zoya karena dianggap mencuri amplifier musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (1/8/2017), menunjukkan adanya keraguan masyarakat terhadap penegakan hukum di kepolisian.

"Aksi main hakim sendiri ini merupakan wujud dari kejengkelan masyarakat terhadap pelaku kejahatan yang tak percaya pada upaya penegakan hukum di negeri ini," kata Neta melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Minggu (6/8/2017).

Dia mengatakan tren aksi main hakim sendiri kepada tersangka kasus kejahatan mengalami fluktuasi. Namun, kata dia, dalam kurun waktu lima tahun terakhir kembali muncul.

"Lima tahun lalu tren ini sempat merebak. Kemudian hilang dan kemarin muncul lagi di Bekasi," kata dia.

Neta mengatakan aksi menghakimi tersangka kejahatan umumnya banyak terjadi di kota-kota besar.

"Aksi main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan justru berkembang di kota kota besar. Padahal seharusnya kesadaran hukum masyarakat di kota besar jauh lebih tinggi ketimbang di desa," kata dia

Menurut dia itu terjadi karena masyarakat tidak puas dengan penegakan hukum.

"Itu terjadi akibat krisis kepercayaan masyarakat terhadap upaya penegakan hukum di kota besar. Masyarakat menjadi ringan tangan main hakim sendiri," kata dia.

Untuk mengatasi krisis kepercayaan, Neta mendesak polisi segera menuntaskan kasus Zoya.

"Hanya sikap ini yang bisa meyakinkan publik sehingga tidak terjadi lagi aksi main hakim sendiri," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI