Suara.com - Dua hari setelah kebakaran maut, puing-puing bangunan rumah kontrakan Fitriana (39) di Jalan Semangka III, RT 10, RW 7, Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (6/8/2017), sedang dibersihkan warga.
Kebakaran yang terjadi pada Jumat (4/8/2017), siang, menewaskan Fitriana dan ketiga putri kecilnya: Salsa (8), Kirana (4), dan Tirana (4). Kejadian ini membuat trenyuh. Korban ditemukan dalam keadaan berpelukan di kamar mandi lantai dua.
Menurut pengamatan Suara.com di lokasi, rumah kontrakan tersebut terdapat di antara gang. Area sekitar tempat kejadian sekarang masih dipasang garis polisi.
Pembersihan puing bangunan dilakukan oleh sejumlah kerabat dibantu tetangga sekitar.
Semua barang dalam rumah Fitriana tak ada yang utuh lagi.
"Tak ada barang yang tersisa, semua seisi rumah adik saya hangus terbakar," kata Ruli (48), kakak sulung Fitriana, kepada Suara.com.
Mengenai penyebab kebakaran, sampai sekarang belum diketahui secara pasti, meskipun aparat kepolisian sudah melakukan olah TKP.
Sebelumnya, Kapolsek Palmerah Komisaris Polisi Armunanto Hutahaean mengatakan kebakaran tersebut pertamakali diketahui tetangga korban bernama Prasetya (24). Ketika itu, Prasetya baru selesai melaksanakan salat Jumat di masjid.
Saat itu, Prasetya melihat salah satu anak Fitriana berteriak histeris. Dari lantai dua kontrakan terlihat kobaran api.
"Saat saksi sepulang dari salat Jumat melihat api dari lantai dua dan mendengar ada anak kecil yang berteriak teriak menyatakan api-api," kata Armunanto.
Prasetyo melihat Fitriana berlari ke lantai atas rumah untuk menyelamatkan anak-anak karena saat itu api sudah mulai merembet ke bagian-bagian pinggir bangunan rumah.
"Seiring dengan teriakan tersebut lalu, Fitriana berlari dari arah bawah menuju ke atas," kata dia.
Singkat cerita, rumah tersebut terbakar hebat. Warga bersama petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api setelah rumah habis. Nyawa Fitriana dan tiga buah hatinya tak tertolong.
"Karena api sudah membesar keempat korban terjebak di lantai dua dan meninggal dunia," ujar dia.
Dramatis