Menurut WHO, fenomena itu disebabkan strategi pemasaran yang agresif dari pengusaha-pengusaha susu formula.
Strategi pemasaran yang cenderung agresif itu dilakukan para pengusaha karena Filipina menerapkan undang-undang yang dirancang agar kaum ibu mau memberikan ASI kepada bayi.
Sementara Unicef melansir, 28 orang per 1.000 warga Filipina meninggal dunia saat masih berusia di bawah lima tahun.
Jumlah itu cenderung menurun sejak tahun 1990, yakni 56 orang per 1.000 warga Filipina yang meninggal ketika berusia di bawah lima tahun.
Baca Juga: Kecewa Terlahir Perempuan, Irul Tega Bakar Bayinya Hidup-hidup
Meski menurun, Filipina betekad menurunkan rasio kematian warga usia di bawah lima tahun tersebut menjadi 19 orang per 1.000 warga.
“Kampanye ini untuk mengajarkan kaum ibu di mana pun, dan kapan saja, mereka bisa dan tidak perlu malu-malu menyusui bayinya. Segala tabu menyusui di ruang publik harus didobrak,” terang Macachor.
Selama ini, sambungnya, banyak warga yang menganggap ibu menyusui bayi di ruang publik adalah kesalahan.
Bahkan tak jarang warga, lelaki maupun perempuan, mengintimidasi kaum ibu untuk masuk ke toilet ketika menyusui sang bayi.
“Intimidasi itu seharusnya tak perlu terjadi. Menyusui bayi di toilet sangat tidak sehat. Setiap ibu memunyai hak untuk menyusui anak-anak mereka kapan pun dan di mana pun,” tandasnya.
Baca Juga: PSG Tundukkan Amiens, Neymar Jadi Penonton 'Termahal' di Dunia