Kecewa Terlahir Perempuan, Irul Tega Bakar Bayinya Hidup-hidup

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 06 Agustus 2017 | 07:20 WIB
Kecewa Terlahir Perempuan, Irul Tega Bakar Bayinya Hidup-hidup
Ilustrasi kebakaran/api. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ayah di Sonargaon, Distrik Narayanganj, yang dekat Ibu Kota Bangladesh, Dhaka, tega membakar bayinya hidup-hidup.

Jahirul Islam, seperti dilansir The Star, Sabtu (5/8/2017), tega membakar hidup-hidup bayinya yang beernama Jannatul karena terlahir perempuan.

"Dia secara keji membakar hidup-hidup cucuku pada 30 Juli lalu. Akulah yang berani melaporkannya ke polisi," kata Azia Begum, ibu mertua Jahirul.

Sebelum membakar bayinya sendiri, kata Sazia, menantunya tersebut telah lama terlibat percekcokan dengan istrinya, Kulsum Begum.

Baca Juga: PSG Tundukkan Amiens, Neymar Jadi Penonton 'Termahal' di Dunia

Keduanya, sambung Sazia, baru menikah pada tahun lalu, yakni 2016. Sejak menikah, Jahirul sudah banyak berharap sang istri bisa mengandung dan melahirkan bayi laki-laki.

Sebab, dalam keyakinan Jahirul dan kebudayaan setempat, bayi lelaki lebih membanggakan keluarga ketimbang bayi perempuan.

Alhasil, ketika Kulsum melahirkan bayi perempuan, Jahirul tak menyukainya dan lebih sering marah-marah kepada sang istri.

"Puncaknya, ia membakar Jannatul menggunakan bensin. Cucuku masih hidup setelah dibakar, tapi lelaki kejam itu tak mau membawanya ke dokter hingga bayinya meninggal," tuturnya.

Sementara sang ibu, Kulsum, mengakui suaminya adalah pecandu obat-obatan terlarang dan kerapkali memukulinya.

Baca Juga: Menang Adu Penalti, Bayern Raih Trofi Piala Super Jerman Keenam

"Aku berharap polisi menghukumnya seberat-beratnya," tukas Kulsum.

Kepala Kepolisian Sonargaon Inspektur Sheikh Mofizul Islam mengatakan, aparat sudah membawa jasad bayi malang tersebut ke Rumah Sakit Umum Narayanganj untuk dilakukan autopsi.

"Kami kekinian sedang memburu Jahirul dan keluarganya yang juga ikut terlibat. Mereka melarikan diri setelah nenek korban melapor kepada kami," tutur Mofizul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI