Suara.com - Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, menjawab pernyataan Masinton Pasaribu soal sikap Novel Baswedan yang tidak mau di periksa untuk dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh penyidik Polri. Masinton menuding, berlarutnya pengungkapan kasus penyiraman air keras karena Novel tidak percaya kepada Kepolisian.
"Terkait BAP, informasi itu sudah disampaikan ke pihak kepolisian. BAP kan langkah formal, toh pada saat minggu pertama, Novel sudah bilang ke kepolisian terkait pelaku penyerangan," kata Dahnil dalam diskusi bertajuk 'Cerita Novel, KPK, dan Pansus DPR' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).
Dia menambahkan, Penyidik Senior KPK tersebut sudah memberitahu polisi bahwa dia tidak melihat penyerangnya. Sebab, pada saat itu, posisi pelaku membelakangi Novel.
Namun, kata Dahnil, Novel sudah menyampaikan ke penyidik bahwa ada dugaan keterlibatan jenderal polisi dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Masinton Sindir dan Salahkan Novel Baswedan Tak Mau Di-BAP
"Dia tidak lihat pelaku karena disiram dari belakang. Dugaan keterkaitan jenderal itu disampaikan ketika minggu pertama dan sampai minggu kedua, tidak tuntas kasusnya," ujarnya.
Karena itu, Dahnil menolak keras pernyataan Politikus PDI Perjuangan tersebut. Menurutnya, hal itu tidak menjadi alasan sehingga pengusutannya bisa berlarut hingga sekaranga.
"Jangan sampai penyelesaian kasus alasannya karena Novel nggak mau di-BAP. Jangan itu dijadikan justifikasi padahal mereka (polisi) sudah dapat (informasi) substansif," tutur Dahnil.