Suara.com - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Hanura mengukuhkan dukungan Joko Widodo menjadi calon presiden pada Pemilu 2019.
Sekretaris Steering Committee Rapimnas I Hanura Fauzi Amro mengatakan, dukungan ini diputuskan karena Partai Hanura memiliki kesamaan visi dan kebijakan dengan Jokowi.
Tapi, dia juga menampik bila disebutkan bahwa dukungan ini akan berbuah kursi menteri di pemerintahan Jokowi yang masih berjalan hingga 2019 nanti.
Apalagi, belakangan ini, isu reshuffle kabinet santer di kalangan media. Isu tersebut mencuat ketika salah satu partai pengusung pemerintah, PAN, memiliki pandangan yang berbeda dengan koalisi pendukung pemerintah tentang rancangan undang-undang pemilu.
"Dengan koalisi pemerintah pasti otomatis sudah clear masuk kepada kabinet. Berapa porsinya ya pak presiden yang tahu," kata Fauzi di arena Rapimnas Partai Hanura The Stones Hotel, Kuta, Bali, Sabtu (5/7/2017).
Urusan kursi menteri, kata Fauzi, merupakan hak prerogatif presiden. Dia pun percaya Presiden Jokowi dapat menyusun kabinet menterinya dengan proporsional.
Hanura sendiri memiliki satu kadernya yang dititipkan di kabinet Presiden Jokowi saat ini, yakni Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto.
"Kalau presiden mengharapkan Hanura dapat berapa kursi (tambahan) itu terserah presiden, mau jadi komisaris, mau jadi itu, nggak ada masalah. Itu hak prerogatif presiden. Kita ini bekerja untuk partai, partai mendukung Jokowi, Jokowi presiden, mau diambil berapa menteri tergantung Jokowi," ujar Anggota Komisi IV DPR ini.
Dukung Jokowi di 2019, Hanura: Jatah Menteri Tergantung Jokowi
Sabtu, 05 Agustus 2017 | 14:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Kampanye Akbar Pramono-Rano Tanpa Bendera PDI Perjuangan dan Hanura, Ada Apa?
23 November 2024 | 11:42 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI