PP Pemuda Muhammadiyah: Optimisme Novel Semakin Luntur

Sabtu, 05 Agustus 2017 | 13:51 WIB
PP Pemuda Muhammadiyah: Optimisme Novel Semakin Luntur
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gerak cepat Kepolisian dengan membentuk tim khusus untuk menangani kasus dugaan penganiayaan penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, sempat menumbuhkan optimisme dalam diri korban. Namun, ketika kasusnya terus berlarut dan hingga tiga bulan lebih pelakunya belum terungkap, optimisme Penyidik Senior KPK tersebut pun mulai luntur.

"Di awal penyerangan terjadi, sebenarnya Novel optimis kasus ini bisa dituntaskan oleh polisi. Minggu pertama, minggu kedua, Novel masih optimis. Kenapa? Karena ada deretan peristiwa yang menyertai sebelum penyerangan terhadap Novel," kata Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dalam diskusi bertajuk 'Cerita Novel, KPK dan Pansus DPR' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8/2017).

Menurut Danhil, sempat ada informasi dari Polda Metro Jaya terkait potensi penyerangan terhadap Novel. Polda pun mengirimkan tim pengamanan untuk berjaga-jaga di kediaman Penyidik Senior KPK itu.

"Ketika tim ini mulai bekerja, kemudian berselang waktu ada tim lain yang (tim sebelumnya) tidak tahu. Kemudian tim awal ini ditarik," jelasnya.

Baca Juga: Masinton Sindir dan Salahkan Novel Baswedan Tak Mau Di-BAP

Danhil mengungkapkan, sebelum penyerangan terhadap Novel, terlebih dahulu terjadi serangan terhadap satu penyidik KPK. Diduga penyerangan itu terkait sebuah kasus.

"Ada upaya merampok barang bukti dan sebagainya. Seminggu kemudian, penyerangan terhadap Novel terjadi," kata dia.

Menurutnya, rasa pesismis Novel semakin menguat ketika Kapolri tidak ingin membentuk Tim Gabungan Pencari fakta. Padahal, Novel sendiri menginginkan dibentuknya TGPF tersebut.

"Dia pesimis ini dituntaskan oleh polisi. Oleh karena itu, kami mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF)," tutup Dahnil.

Baca Juga: Sering Diwawancara Media, Tekanan Mata Novel Baswedan Naik Lagi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI