Banyak Warga Halmahera Utara Simpan Senjata Api di Rumah

Tomi Tresnady Suara.Com
Sabtu, 05 Agustus 2017 | 07:38 WIB
Banyak Warga Halmahera Utara Simpan Senjata Api di Rumah
Ilustrasi senjata api. [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Operasi Teritorial TNI dari Kodim 1508/Tobelo mengamankan tiga pucuk senjata ilegal dari warga masyarakat di Galela Selatan, Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut).

Dandim 1508/Tobelo Letkol Arh Herwin BS menyatakan, kegiatan Opster yang dilaksanakan di wilayah Halut selama dua bulan tersebut tidak hanya menyasar pembangunan fisik maupun non fisik, tetapi mempunyai tugas lain seperti melakukan penggalangan peredaran senjata api ilegal di masyarakat.

Disebutkan, Serka Sainal Abidin, anggota Kodim 1508/Tobelo yang tergabung dalam Satgas Opster TNI 2017, selama Opster berlangsung di wilayah Halut secara kontinyu melaksanakan pendekatan ke masyarakat di daerah sasaran operasi.

Dari hasil pendekatan, diperoleh informasi tentang keberadaan senjata api di tangan masyarakat, kemudian informasi tersebut langsung ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi secara intensif sehingga masyarakat tersebut secara sukarela mau menyerahkan senjata api yang selama ini disimpan di rumah.

Baca Juga: Panglima TNI Waspadai Benih Perpecahan Umat

"Dari hasil penyerahan tersebut diperoleh tiga pucuk senjata rakitan laras panjang dan 40 butir munisi kaliber 12,7 mm selanjutnya senjata tersebut diamankan di Makodim 1508/Tobelo," katanya.

Sebelumnya, Prajurit jajaran Kodim 1501/Ternate juga mengamankan tujuh pucuk senjata api organik dan rakitan yang diserahkan masyarakat Halmahera Barat.

Komandan Kodim 1501/Ternate Letkol Inf Abd Razak Rangkuti mengatakan, anggotanya telah menerima penyerahan senjata api organik dan rakitan dari wilayah Halbar dan saat ini telah diamankan di Makodim 1501/Ternate untuk kemudian dititipkan ke Gudang Detasemen Peralatan.

Bahkan, perolehan senjata tersebut merupakan bentuk kesadaran masyarakat atas situasi yang semakin kondusif sehingga mereka dengan sukarela menyerahkan senjata tersebut.

Menurut dia, anggotanya Serma Hendri Nardi Wibowo dan Serka Munawar yang berhasil melakukan penggalangan terhadap masyarakat sehingga secara sukarela mau menyerahkan senjata yang dikuasai oleh masyarakat.

Baca Juga: Peredaran Senjata Api Ilegal Marak di Mesuji

Rinciannya adalah 1 pucuk senjata api organik jenis Heavy Gun (SMB) pabrikan Jepang Serial Number 1874.8618.8 masih aktif, empat pucuk senjata api rakitan laras panjang, dua pucuk senjata api rakitan beserta 12 butir amunisi kaliber 12,7 mm, kal. 5.56 mm dan kal. 9 mm. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI