Fadli Zon Peringatkan Victor Jangan Sampai Jadi Ahok Kedua

Sabtu, 05 Agustus 2017 | 01:00 WIB
Fadli Zon Peringatkan Victor Jangan Sampai Jadi Ahok Kedua
Wakil ketua DPR dari Frakasi Partai Gerindra Fadli Zon. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon berharap pernyataan Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat di DPR, Victor Bungtilu Laiskodat yang menuding Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN sebagai pendukung sistem khilafah tidak berujung sama dengan kasus mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta.

Menurut Fadli, pernyataan Ahok dan Victor hampir berada dalam konteks yang sama, dimana tudingan itu disampaikan oleh orang yang bukan ahlinya. Kata Fadli, khilafah memiliki muatan nilai keagamaan yang tidak bisa dinilai begitu saja oleh orang yang tidak punya keahlian.

"Kita lihat sendiri dalam kasus di Jakarta, ini kan tidak beda dengan apa yang dilakukan oleh saudara Ahok. Jangan sampai ini menjadi Ahok ke dua," kata Fadli di DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (4/8/2017).


Menurut dia, Victor tidak memiliki kapasitas menilai negara khilafah. Apalagi sampai menunjuk hidung partai tertentu sebagai pendukung khilafah.

Bagi Wakil Ketua DPR itu, Gerindra lebih nasionalis daripada NasDem. Sebab itu, tidak pantas Victor sebut Gerindra sebagai partai pendukung khilafah yang sering diasosiasikan sebagai sistem yang menyimpang dari Pancasila.

"Gerindra dari namanya saja Gerakan Indonesia Raya tentu kami jauh lebih nasionalis ketimbang NasDem," ujar Fadli.

Ia menegaskan, tujuan partai yang berlambang burung Garuda, yaitu menegakkan Indonesia Raya. Jadi tidak layak disebut kontra dengan Pancasila.

"Lihat saja manifestonya. Jadi kalau menurut saya, Gerindra itu termasuk partai paling nasionalis di republik ini," kata Fadli.

Seperti diketahui, dalam sebuah video yang sedang viral di media sosial, Victor mengatakan bahwa kelompok ekstrimis mulai bangkit di Indonesia. Kelompok itu mengusung sistem khilafah dan ingin mendirikan negara Islam. Sementara partai yang mendukung kelompok itu adalah Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN.

Pernyataan itu disampaikan Victor dalam forum deklarasi bakal calon Bupati di Kupang, NTT pada tanggal 1 Agustus 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI