Suara.com - Satiman, tetangga Muhammad Al Zahra alias Zoya (30), warga Kampung Jati, Cikarang Kota, Cikarang Utara, meminta aparat kepolisian segera mengusut pelaku pembakaran Zoya.
Menurutnya, para pelaku pembakaran harus diberikan efek jera agar tidak melakukan hal yang sama dan tidak dicontoh orang lain.
Zoya merupakan seorang teknisi yang diduga mencuri satu unit amplifier di Mushola Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Selasa (1/8/201), dan kemudian dikeroyok dan dibakar hidup-hidup di Jalan Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Kalau ini nggak diusut polisi, nggak ada efek jera, pasti bakal ada kejadian gini terus. Untuk pembelajaran warga situ juga," ungkap Satimin di Kampung Jati, Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (4/8/2017).
Senada dengan Satimin, Aminah juga mengaku tidak menyangka Zoya, sosok yang baik dan ramah dengan tetangga, dituduh mencuri. Menurutnya, tindakan pembakaran tersebut tak patut dicontoh.
"Jangan sampai seperti itu. Itu ngajarin nggak bener, itu ngajarin nggak benar ditonton," imbuh Aminah.
Dia juga meminta pelaku ditangkap dan segera diadili.
"Yang pelalu ditangkap segera diadili dan kasih anaknya almarhum masih kecil," kata Aminah
Sementara itu, tetangga lainnya, Fandi menilai sosok Zoya sering menyumbang amplifier hingga mic untuk musala di wilayahnya.
"Kelakuan dia di sini baik, di musala sering nyumbang amplifier, mic, kalau ada kerusakan dia service-in," jelasnya.
Fandi pun menegaskan, selama ini tak ada catatan Zoya yang negatif. Karena itu, dia tak menyangka jika Zoya dituduh mencuri amplifier.
"Di sini dia nggak pernah ada cerita cacat. Tetangganya nggak pernah nyangka, nggak percaya kalau dia sampai maling. Padahal keseharian kerjaannya seperti ini," ujar dia.
Sekadar diketahui, jenazah Zoya dimakamkan di TPU Kedondong, BTN Buni Asih Kongsi, Cikarang, pada Rabu (2/8/2017).