Suara.com - Dedi Tanoekusumah (62) merasa ditipu kandungan gizi yang tercantum pada label beras merek Maknyuss dan Cap Ayam Jago yang diproduksi PT. Indo Beras Unggul. Hari ini, Dedi didampingi tim pengacara membuat laporan ke Polda Metro Jaya.
"Tujuan kami datang ke Polda Metro Jaya mewakili klien saya bapak Dedi melaporkan beras merek Ayam Jago merah, Ayam Jago kuning dan Maknyuss. Yang mana beras merek tersebut di konsumsi klien kami. Yang mana berita-berita sempat lihat dan dikuatkan ahli gizi ada kesalahan atau dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh beras merk tersebut," kata pengacara Dedi, Vicky Alexander Arifin.
Vicky mengatakan kliennya selama ini membeli beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago karena di kemasan tertulis beras baik untuk kesehatan, apalagi Dedi sedang diet gula karena mengidap diabetes
"Beliau membeli beras tersebut karena kita tahunya melihat dari kemasan bagus kandungannya. Tapi ternyata informasi diberita ada kesalahan pencantuman label tidak benar. Maka dengan ini datang ke sini melaporkan hal tersebut," kata Vicky.
Dia menduga ada kesalahan komposisi dalam label kemasan beras.
"Ini kan beras harus dimasak lagi. Artinya itu bukan AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang harus dicantumkan dalam beras itu, tetapi adalah komposisi dari isinya tersebut," kata dia.
Ke Polda Metro Jaya, mereka membawa barang bukti berupa hasil pemeriksaan darah setelah mengonsumsi beras dan kemasan dua beras tersebut. Dari hasil pemeriksaan dokter, gula darah Dedi makin bertambah.
"Bisa kita sampaikan klien kami konsumsi beras tersebut dimana di sini ada hasil tes lab yang menunjukkan kesehatan klien kami makin memburuk. Di sini ada HB1C. Itu Itu rata-rata 3 bulan kadar gula dalam darah jadi naik," katanya.
Dedi mengatakan semua berharap setelah mengonsumi beras tersebut bepengaruh positif pada kesehatan.
"Tentu saya adalah orang disiplin terutama masalah makan. Saya lihat beras yang saya konsumsi dilihat dari label. Jadi saya pilih itu karena itu. Saya pagi misal minum teh manis sekarang tidak lagi dengan gula, teh saja. Saya sangat menjaga sekali, saya orang yang sangat disiplin," kata Dedi.
Selama ini, Dedi rutin mengecek kesehatan di rumah sakit. Dokter selalu menyarankan agar dia memilih beras yang kandungan karbohidratnya rendah
"Makanya saya pilih yang labelnya karbohidrat rendah dan proteinnya tinggi. Tapi ternyata apalagi paling kaget tadi pagi di Tv One ada ahli gizi menjelaskan bahwa bukan itu (kandungan) isinya," katanya
Dia mengaku sudah hampir tiga tahun lebih telah mengonsumsi nasi yang berasal dari beras Maknyuss dan Cap Ayam Jago.
"Tapi pas saya periksa dari September 2016 hingga Maret 2017 gula saya naik," kata dia.
Dedi berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga buat masyarakat.
"Kenapa saya kemari saya khawatir lebih banyak lagi korban korban seperti saya ini. Saya setelah konsumsi beras ini sering lemas, haus dan gula naik," kata Dedi.
Laporan telah diterima polisi dengan nomor LP/3664/VII/2017/PMJ/Dit.reskrimsus.